Anak adalah kertas putih yang akan dituliskan oleh
para orangtua,….hitam, putih, merah atau abu-abu kah mereka, orangtua punya andil
besar dalam menuliskannya. Ada perumpamaan yang mengatakan bahwa belajar diwaktu
kecil bagai mengukir diatas batu, dan belajar sesudah dewasa bagai mengukir
diatas air. Perumpamaan ini juga merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Ath
Thabarani dalam Mu’jam Al Kabir. Hadist dan perumpamaan ini menganjurkan supaya
kita mendidik dan mengajarkan anak anak kita sejak dini, karena sejatinya
manusia dilahirkan dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya, untuk
bisa hidup normal dia sangat bergantung kepada kedua orangtuanya, selain susu
dari ibunya setiap manusia juga membutuhkan kasih sayang, perlindungan, dan
pendidikan untuk melanjutkan hidupnya.
Kecenderungan potret kehidupan keluarga zaman sekarang
sebagian lebih mementingkan pendidikan duniawi pada anak ketimbang memikirkan
pendidikan agama bagi anak anaknya. Itu tidak bisa dipungkiri karena para
orangtua takut jikalau anak mereka tidak dapat bersaing dalam mencari pekerjaan
untuk masa depannya. Tidak dapat dipungkiri pula kemajuan teknologi menimbulkan
persaingan yang sangat ketat masa ini, yang mengharuskan kita para orangtua
wajib membekali diri anak anak kita dengan ilmu dan skill yang memadai, tetapi
kemudian apakah kita mengesampingkan pendidikan moralnya ? ….
Tahun 2009 merupakan tahun dicanangkannya Pendidikan
Agama Usia Dini, yang ditetapkan oleh Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni.
Menurut beliau pendidikan agama yang dilakukan sejak dini menjadikan anak didik
tidak hanya memperoleh pemahaman agama dengan benar, tetapi juga anak dapat
terhindar dari bahaya pengaruh negatif seperti narkoba dan lain sebagainya.
6
Dan Menteri
agama tidak meyakini jika seseorang memperoleh pemahaman agama dengan benar
akan melahirkan fanatisme yang berlebihan, pendidikan agama sejak dini juga
menciptakan anak memahami segala bentuk perbedaan dari setiap agama yang ada.
Juga menjadikan anak memahami bahwa setiap agama tidak mengajarkan sesuatu yang
negatif. Jangankan berlainan agama terkadang satu agamapun banyak kita temui
tentang pemahaman agama dan cara pandang yang berbeda. Mengapa pula kita tidak
melihat semua perbedaan itu menjadi keragaman yang indah, dan menjelaskan
kepada para penerus atau anak anak kita bahwa perbedaan itu adalah indah.
Pemahaman akan hal ini lebih mudah ditanamkan dan diajarkan bila kita berada di
negara kita sendiri, dan pertanyaan sekarang yang muncul sekarang bagaimana
cara mengajarkan anak di usia dini bila kita berada di luar negeri dengan
segala perbedaan culture yang ada. Karena di Indonesia segalanya lebih
memungkinan untuk kita para orangtua dalam memberikan pendidikan agama sejak
dini untuk anak kita dengan segala suasana dan aura keagamaan yang lebih
terasa, sebagai contoh: sejak dia lahir, kita sudah mengenalkan dia tentang
agama,…. dengan kita melafadzkan adzan ditelinga mungilnya. Kemudian setelah
dia balita kita perkenalkan dengan islam melalui dongeng sederhana tentang para
nabi dan rasulnya dan kemudian setelah dia bisa mengerti mengapa orang Islam
itu perlu shalat, kita contohkan dan ajarkan sedikit demi sedikit tata cara
bershalat, selanjutnya mereka kita ajarkan berpuasa di bulan Ramadhan perlahan
lahan, dan yang terpenting lagi banyak panduan dan tayangan televisi yang
mendidik yang membantu kita mengenalkan agama sejak dini pada buah hati kita.
Ini adalah pengajaran dan pemahaman yang berasal dari rumah sebelum anak
tersebut memasuki pendidikan di sekolah yang dengan mudah kita lakukan di
Indonesia. Dan bila kita tidak memiliki pengetahuan agama yang cukup buat anak,
kita bisa memanggil guru privat atau memasukkannya di sekolah agama di luar
dari sekolah formal.
Pendidikan
dan Pengajian bagi anak Indonesia di London
Pertanyaan diatas tentang bagaimana mengajarkan dan
mencari ilmu agama untuk anak pada usia dini telah menemukan solusinya bagi
kita yang berada di London, semua yang dengan mudah kita lakukan di Indonesia
tidak menutup kemungkinan pula bisa dengan mudah dilakukan di luar negeri. Di
London misalnya, ada perkumpulan pengajian yang khusus diperuntukan bagi warga
Indonesia yang tinggal di London.
7
Perkumpulan yang didirikan atas dukungan dari para
sesepuh dan tokoh agama islam di London al: Bp. Jamal, Bp. Ibrahim, Bp. Royandi
dan Bp. Azhari ini adalah cikal bakal dari dibukanya pengajian yang
diperuntukan bagi anak anak Indonesia yang berada di London. Pada tanggal 1
Agustus 2009 yang lalu telah dibuka pengajian anak anak yang diprakarsai oleh
bapak Jamal sebagai sesepuh dari The Indonesian Islamic Centre. Dengan begitu
bagi pada orangtua yang mempunyai anak-anak yang ingin
ikut bergabung dalam pengajian yang merupakan program dari The Indonesian
Islamic Centre ini bisa datang ke alamat : 22 Wakemans Hill Avenue, NW9 OTY,
Kingburry-London, pada setiap Sabtu, jam 10 pagi, disana ada Ibu Fadilah yang
akan siap mengajari anak anak kita dalam mengenal ilmu agama diusia dini
mereka.
No comments:
Post a Comment