Kelas Nusa

Kelas Nusa
Kelas Nusa : Kita Semua adalah Inspirasi

Thursday 12 July 2018

Makalah Pendidikan dan Perkembangan Masyarakat

Lihat RPP Tematik SD, kunjungi menu "RPP Tematik" pilih RPP sesuai tingkatan kelas, Tema dan Pembelajaranya

MAKALAH PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan kini merupakan lembaga yang wajib dilaksanakan.Di Indonesia kini juga sudah dicanangkan program wajar 9 tahun yaitu program wajib belajar 9 tahun.Meski begitu pendidikan di Indonesia masih dikatakan sangat rendah jika di bandingkan negara lain.
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia,apalagi di zaman sekarang ini pendidikan merupakan salah satu penentu berkembang  atau tidaknya suatu masyarakat dalam suatu negara. Pada dasarnya pendidikan di Indonesia sudah tercantum dalam UUD 1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa” untuk menuju Indonesia baru yang lebih baik.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
   1. Bagaimana  pendidikan dan perkembangan masyarakat di Indonesia ?
   2. Upaya apa yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia ?
   3. Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita negara Indonesia untuk           menjadi negara baru.

3. Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh  dari penulisan makalah ini yaitu:
    1. Deskripsi mengenai dinamika masyarakat Indonesia
    2. Perkiraan perkembangan masyarakat masa depan
    3. Alternatif pendidikan dalam kaitannya dengan perkembangan masyarakat 
    4. Pendidikan multikultur Indonesia

4. Manfaat
Adapun manfaat  dari penulisan makalah ini :
    1. Dapat mengetahui  pendidikan dan perkembangan masyarakat Indonesia
    2. Dapat mengetahui upaya untuk mengatasi  masalah pendidikan di Indonesia
   3. Memberikan gambaran bagaimana mewujudkan cita-cita negara Indonesia  untuk menjadi                  negara baru


BAB 2 LANDASAN TEORI

1. Deskripsi Dinamika Masyarakat Indonesia

     Pada tahun 60-an, beberapa ahli pendidikan seperti Theodore Schults, Danison,Krueger dan Becker mengadakan penelitian-penelitian yang hasilnya mendukung pendapat Smith bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pendidikan penduduk dengan tingkat kemajuan ekonomi suatu masyarakat.
Masuknya sistem persekolahan sangat besar pengaruhnya terhadap pelaksanakan pendidikan.Kalau diperhatikan dengan saksama dan dilihat dari perspektif pendidikan,dalam masyarakat dewasa ini ada empat sumber masalah yang semuanya masih lemah, yakni :
1. Rendahnya kesadaran multikultural
2. Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah
3. Kurangnya sikap kreatif dan produktif
4. Rendahnya kesadaran moral dan hukum

     Di pihak lain, konstruk masyarakat masa depan yang ditenggarai secara kuat oleh semangat Bhineka Tunggal Ika yang benar, sistem sosial yang mengakar pada masyarakat, ekonomi berorientasi pasar dengan perspektif global, serta perlunya moralitas hukum yang dijunjung tinggi. Keempat hal tersebut mengiindikasikan orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada perlunya peningkatan Sumber Daya Manusia, peningkatan aktivitas sektor ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati nurani. Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat, dengan kepentingan negara, tentu saja untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru yang demikian sangat diperlukan strategi yang tepat untuk menyentuh aspek struktural dan aspek kultural dan dinamika proses perkembangan masyarakat.
      Dalam perkembangan global, pendidikan sangat berperan untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru. Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai universal dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
        Sedangkan menurut GBHN tahun 1999, misi pendidikan  nasional  lima tahun mendatang adalah: Terwujudnya sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh ahklak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, memiliki keterampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan mutu manusia Indonesia.

Misi tersebut dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Misi jangka pendek:
- Penuntasan program pendidikan yang terganggu oleh krisis yakni wajib belajar 9 tahun yang               bermutu
- Pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan.
- Pengembangan program yang mengarah pada penguatan Iptek.

2. Misi jangka menengah:
- Memantapkan dan mengembangkan dan melembagakan secara berkelanjutan apa  yang telah               dirintis dalam misi jangka pendek.
- Perbaikan aspek kelembagaan dan manajerial.
- Pemberdayaan masyarakat dan sistem pendidikan.
- Perbaikan substansi yang terkandung dalam sistem pendidikan nasional.

3. Misi jangka panjang:
- Pembudayaan dan pemberdayaan sistem baru dengan iklim serta proses pendidikan yang                     demokratis.
- Memperdulikan mutu yang ditempatkan dalam perspektif global.

2. Perkiraan Perkembangan Masyarakat Masa Depan
Istilah “Masyarakat Indonesia Baru” merupakan suatu masyarakat yang dicita-citakan bangsa Indonesia setelah era reformasi. Ada juga yang menggunakan istilah “Masyarakat Madani” atau Civil Society. Masyarakat Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khas, berdasarkan ciri-ciri khas tersebut akan dibangun Masyarakat Madani Indonesia. 

Untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru ada elemen pokok yang dibutuhkan, yaitu:
- Kebutuhan untuk terus menguasai lingkungannya.
- Kebutuhan untuk berkomunikasi baik dengan sesamanya maupun dengan tradisi dan masa lalunya.
- Kebutuhan untuk lepas dari berbagai lingkungan yang menghambat aktualisasi dirinya.

3. Alternatif Pendidikan dalam Kaitannya dengan Perkembangan Masyarakat
Pada dasarnya hubungan antara individu dengan masyarakatnya berkisar pada suatu model atau hubungan antara penguasa, yang dikuasai, cara untuk mencapai tujuan bersama ,dan tujuan itu sendiri.

Prinsip-prinsip yang harus dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan tersebut adalah:
    a. Prinsip mengembangkan dan menegakkan kedaulatan rakyat.
       Pada tingkat struktur politik hal ini harus ditandai dengan kuatnya kedudukanda peranan-peranan lembaga-lembagaperwakilan/prmusyawaratan rakyat baik pada tingkat pusat maupun daerah.
    b. Prinsip mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan.
    Pada tingkat supra struktur hal ini harus ditandai dengan mandirinya lembaga tinggi negara yudikatif, kuatnya moral penegak hukum seperti polisi,jaksa,hakim,pengacara serta kuatnya kontrol sosial masyarakat dalam setiap upaya penegakan hukum.
   c. Prinsip mengembangkan kemajuan Iptek.
     Masyarakat Indonesia Baru yang bercita-citakan haruslah masyarakat yang maju dalam iptek, karena hanya dengan itu kita dapat berpartisipasi bahkan mengalami peluang-peluang dalam globalisasi yang ada.4. Prinsip mengembangkan pluralisme masyarakat.
   d. Prinsip pengembangan pluralisme masyarakat seperti halnya masyarakat-masyarakat urban dan industri,masyarakat Indonesia baru akan ditandai dengan pluralisme masyarakat baik dari segi ras, suku, agama dan golongan,
    e. Prinsip pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan
Pembangunan masyarakat Indonesia baru harus bersifat berkelanjutan, karena itu harus senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan alam atau fisik dan keharmonisan lingkungan sosial.
   f. Prinsip pengembangan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa.

4. Pendidikan Multikultural di Indonesia
     Keragaman entitas budaya dalam suatu komunitas merupakan modal pemberdayaan terutama dalam proses pendidikan.Sekolah dapat berfungsi menjadi tempat bertemunya berbagai kepentingan kelembagaan. Di Indonesia keberadaan sekolah unggulan masih terbatas dalam bentuk usaha akumulasi tataran kognisi yang bertumpu dari logika yang sangat kapitalistik.

       Pendidikan nasional sudah saatnya dimaknai dalam bentuk kepentingan pengembangan budaya masyarakat.Sistem pendidikan nasional,secara empirik harus berusaha menyesuaikan berbagai perbedaan kultural,aspirasi dan status.Pendidikan yang dibutuhkan bagi bangsa ini adalah pendidikan kebangsaan yang terintegrasi untuk memupuk semangat persatuan dan cinta tanah air,dan memiliki semangat kebangsaan.

    Kecenderungan dari sistem pendidikan nasional menunjukkan beberapa fenomena  tidak menguntungan bagi pembentukan proses kultural antara lain :
Pendidikan nasional bersifat monolitik cultural dan etnosentrisme
Sistem pendidikan barat dikembangkan di Indonesia
Ke-Indonesiaan tidak cukup dibangun dengan identitas sub nasional dengan basis                        keras,etnik,budaya,kelas sosial,agama,dll
Persekolahan di Indonesia cenderung bersifat elitis untuk mempertahankan “status quo” dalam struktur sosial yang mapan.

      Masalah yang lebih penting dalam melaksanakan pendidikan multikultural adalah bagaimana di dalam sekolah itu tumbuh secara alamiah perasaan emosional yang menyatu antara warga masyarakat dari berbagai strata sosial maupun etnis tertentu.
  Dalam perkembangan sejarah pendidikan di Indonesia yakni sejak pendidikan jaman kolonial,pemerintah kolonial tidak pernah sekalipun secara esensial membuat lembaga pendidikan untuk tujuan mempersatukan nusantaranya,yang diinginkan pemerintah kolonial tidak lain adalah hanya untuk mencukupi kebutuhan untuk lowongan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat kolonial.
Belajar dari negara-nagara yang telah sukses melaksanakan model pendidikan multikultural,ada 5 jenis pendekatan jenis pendidikan multikultural yaitu :
Pengajaran yang diberikan untuk terjadi perubahan kultural
Memperhatikan pentingnya hubungan manusia
Menciptakan arena belajar dalam satu kelompok budaya
Pendidikan multikultural sebagai upaya mendorong persamaan struktur sosial dan pluralisme sosial
Pendidikan multikultural sekaligus upaya rekonstruksi sosial
Model pengembangan sekolah multikultural di Indonesia sejauh ini merupakan wacana.Oleh karena itu kita harus mati menerima dan perlu belajar banyak dari negara-negara tetangga yang telah berhasil melaksanakan model pendidikan multikultural demi kejayaan,persatuan dan kesatuan bangsa yang tetap berpegang pada nilai-nilai filosofis dari pancasila dan tujuan nasional Indonesia.


PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat       kesimpulan :
Misi abadi pendidikan nasional adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa “ yang ditempuh melalui pembelajaran dan pemberdayan bangsa dan masyarakat Indonesia agar setiap insan Indonesia berpendidikan,berbudaya,cerdas,berkarakter kuat pada moral dan berbudaya dan brkeadilan sosial.

B.Saran
Bedasarkan kesimpulan diatas,maka penulis dapat mengajukan saran antara lain :
1.Pemerintah seharusnya memperbaiki dan mengembangkan kualitas
Pendidikan di Indonesia suaya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan global.
2.Lebih mengembangkan kehidupan yang demokratis,mengembangkan sistem hukum yang terbuka bagi tatanan global,mengakomodasikan hukum adat,hukum agama yang berlaku serta menormalisasikan hukum ketatanegaraan yang berlaku dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.



Daftar Pustaka

Ace Suryadi dan H.A.R. Tilaar , 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan,
Penerbit PT Remaja Rosdakarya , Bandung , Bab VI dan Bab VII

Atho, Mudzar, 1999. Masyarakat Indonesia Baru dalam Perspektif    Global, Makalah disajikan dalam Seminar dan Loka Karya FIP dan JIP se-Indonesia, Tgl 5-7 Oktober 1999 di Yogyakarta

Deliar Noer, 1993, Masyarakat Masa Depan, Dian Rakyat, Jakarta.

M. Sastraprateja,1999. Masyarakat Indonesia Baru Dalam Perspektif Globalisasi. Makalah disajikan Dalam Seminar dan Loka Karya FIP dan JIP Se-Indonesia di Yogyakarta

Salim, Agus, 2003. Pendidikan Multikultural. ( Bahan Kuliah Belum diterbitkan). Suryana, S, 1999, Masyarakat Masa Depan Dalam Pengantar Pendidikan, IKIP Semarang Press. Bab V hal 52-61

Riwanto Tirtosudarmo, 1994, Dinamika Pendidikan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Perkotaan Indonesia, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Bab 8.

No comments:

Post a Comment