BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun, termasuk terhadap praktik pendidikan. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian yang demikian, dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied research. Sedangkan penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan proposisi, penelitian tersebut dikategorikan sebagai penelitian dasar. Penelitian bidang pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Dalam melakukan suatu penelitian hendaknya kita harus memahami tentang pengertian penelitian itu sendiri, alasan dilakukannya suatu penelitian, dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
2. Apakah yang dimaksud dengan penelitian pendidikan?
3. Mengapa perlu melakukan penelitian?
4. Apa saja sumber-sumber ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka kita dapat mengetahui:
1. Pengertian penelitian
2. Pengertian penelitian pendidikan
3. Alasan-alasan dilakukannya suatu penelitian
4. Sumber-sumber ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah. Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Berikut ini pengertian penelitian menurut para ahli:
Menurut Fellin, Tripodi, dan Meyer (1996) Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Menurut Clifford Woody, riset adalah suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan- kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Didalamnya terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sunggguh yang relatif memakan waktu yang cukup lama.
Menurut Hill Way, penelitian adalah suatu metode studi yang bersifar hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
Menurut Winarno Surahmad, penelitian adalah kegiatan ilmiah mengumpulakan pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di luar sample yang diselidiki.
Menurut Soetrisno Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Menurut Cooper dan Emory (1995), peneliitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.
Menurut Suparmoko (1991), penelitian adalah usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahuai atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia.
Kerlinger (1986) mengemukakan,penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis,terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery atau invention. Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan dukungan fakta biasa disebut discovery.
Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan sebagai hasil temuan memangsebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru.
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dananalisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
Dalam penerapannya, kadang-kadang penelitian dan metode ilmiah disamakan artinya. Penelitian merupakan suatu kerja penelitian atau penyelidikanterhadap suatu masalah. Penyelidikan tersebut menggunakan metode-metode ilmiah. Penggunaan metode ilmiah bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap masalah atau persoalan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Penerapan pendekatan ilmiah ini adalah cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:
a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu.
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti.
Suatu kerja penelitian menuntut obyektivitas, terfokus, memerlukan prosesyang intensif, sistematis, dan lebih formal, baik di dalam proses atau pengukuran maupun penganalisaan dan penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian bisa juga dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan pengetahuan. Metode ilmiah mengikuti proses identifikasi masalah, pengembangan hipotesis, melakukan observasi, menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya. Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal dalam kehidupan seharihari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja penelitian. Dalam metode ilmiah yang dipentingkan ialah aplikasi berpikir deduktif-induktif didalam pemecahan suatu masalah. Contoh: di suatu ruang praktek, seorang dokter sedang melakukan kegiatan mendiagnosis penyakit pasiennya.
Dilihat dari cara kerjanya, dokter tersebut bisa
disebut melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut melakukan suatu kerja penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan. Metode keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan logis. Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan data yang objektif, valid dan reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama. Valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya. Sedangkan reliabel berarti adanya keajekan data yang didapat dari waktu ke waktu. Untuk jelasnya, Anda dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja penelitian antara lain sebagai berikut ini.
a. Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan sesuatu masalah tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang menjadi fokus penelitian.
b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap sampel yang berfokus pada suatu kelompok atau situasi objek tertentu yang spesifik yang penekanannya pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, serta teori-teori.
c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan terpercaya.
d. Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensintesa atau mereorganisasi halhal yang telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk penemuan baru.
e. Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan rasional.
f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahan yang diselidikinya.
g. Penelitian yang menggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujianhipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis.
h. Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.
i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti dan cermat, baik terhadap prosedurya maupun hasil-hasil dan kesimpulannya disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara obyektif, hati-hati, dan cermat sehingga dapat dijadikan bahan yang berharga.
B. Pengertian Penelitian Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian yangsemakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subyek didik atau pendidik, proses belajar mengajar serta situasi atau kondisi yang bisa membuat lebih berhasilnya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah laku, penelitian mengarah pada pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah laku. Pemahaman terhadap tingkah laku peserta didik maupun pendidik semakin diperlukan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang pendidikan, baik dari segi ilmu maupun prakteknya. Pada umumnya penelitian–penelitian pendidikan tergolong penelitian jenis terapan guna mengembangkan generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena itu, penelitian pendidikan memberikan perhatiannya pada pengembangan dan pengujian teroriteori tentang bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam seting pendidikan.
Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, dapatdikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadiankejadian dalam lingkungan pendidikan merupakan tujuan dari suatu kerja penelitian penedidikan.
Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Travers dalam Margono, 1997: 18). Menurut Arifin (2012:4), penelitian pendidikan merupakan penelitian yang memiliki karakteristik sebagai berikut, yakni dapat memecahkan masalah-masalah praktis pendidikan, memiliki tujuan dan manfaat yang jelas serta tepat sasaran, dilakukan dengan sengaja, hati-hati, cermat dan teliti, dapat diuji kebenarannya, dapat diulang oleh peneliti lain, memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi dan sample, objek, dan rasional, berlaku secara umum, efisien, konsisten, baik antara perencanaan maupun antara hasil penelitian dan tujuan penelitian, koheren antara satu bilangan dengan bagian yang lainnya.
Menurut Furchan (2007:32), penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan yang menggunakan metode penyelidikan yang sesuai dengan prosedur dasar dan konsepsi ilmu yang berlaku.
Sedangkan menurut Asmani (2011:141), penelitian pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan terencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.
C. Alasan dilakukannya penelitian
Sekurang-kurangnya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapapenelitian itu perlu dilakukan, yaitu:
1. Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang tidak kita ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Oleh sebab itu, karena ketidaktahuan terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Sehingga dengan adanya hal tersebut perlulah suatu penyelesaian agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
2. Pemenuhan rasa ingin tahu
Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui sesuatu diluar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, dan lebih menyeluruh. Dorongan rasa ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman. Contohnya manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawabab-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuan, para peneliti dan mungkin juga para pemimpin membutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci, serta lebih komprehensif.
3. Pemecahan masalah
Manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan pada sebuah masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik dalam dirinya, keluarganya,masyarakat sekitarnya serta lingkungan kerjanya. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, antara lain:
a. Pemecahan masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan. Contohnya petani memotong padi menggunakan anai-anai yang secara turun temurun dijadikan sebagai alat pemotong padi
b. Pemecahan masalah secara dogmatis, baik dogma agama, masyarakat, hukum, dan lain-lain. Contohnya dengan menggunakan dogma agama orang yang mencuri akan dipotong tangannya.
c. Pemecahan masalah secara intuitif, yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya seorang ibu kebingungan anaknya pulang sekolah. Bisikan hatinya, mengecek anaknya dengan menelepon teman dekat anaknya.
d. Pemecahan masalah secara emosional, contohnya pintu terkunci dan dibuka dengan cara didobrak.
e. Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error, contohnya suara radio yang tiba-tiba berhenti lalu radio tersebut dipukul-pukul sehingga bersuara lagi.
f. Pemecahan masalah melalui penelitian. Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara objektif,sistematis,menggunakan metode dan menggunakan prosedur, serta berpegang pada prinsip- prinsip dan kaedah-kaedah pengumpulan,pengolahan data,dan pembuktian secara ilmiah.
4. Pemenuhan pengembangan diri
Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai,dikuasai,dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik,lebihsempurna,lebih memberikan kemudahan,selalu ingin menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu yang relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan kompleks.
D. Sumber- sumber Penelitian
Manusia di beri banyak kelebihan oleh Tuhan. Sebagai makhluk Tuhan mereka belajar atau berusaha survive. Salah satu usaha tersebut, manusia belajar mengusai ilmu pengetahuan. Beberapa sumber ilmu pengetahuan yang tersedia sebagai hasil penelitian ilmiah terhadap masalah – masalah pendidikan . Sumber-sumber pengetahuan tersebut dapat di kelompokkan menjadi 5, yaitu : (1) pengalaman, (2) otoritas, (3) cara berfikir deduktif, (4) cara berfikir induktif dan , (5) pendekatan ilmiah. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Melalui pengalaman. Sebagaimana biasa kita dengar orang mengatakan “ guru yang paling baik adalah pengalaman”. Orang dapat belajar dari pengalamanya karena mereka melakukan, mengalami dan menghadapi masalah hidup. Sejumlah pengalaman tersebut dapat dapat di kembangkan manusia dalam berbagai aktivitas atau usaha untuk memanfaatkan dalam kehidupannya. Misalnya, seorang petani bekerja langsung sebagai petani dan menjadi petani tanpa sekolah. Seorang anak pandai berdagang karena sejak kecil,disamping sekolah sudah di ajak bapaknya untuk melayani berjualan di pasar maupun di rumah. Setelah belajar, mereka mempunyai keahlian khusus dalam berjual beli dan bahkan mengembangkannnya menjadi pedagang yang besar.
Cara orang belajar dari pengalaman sendiri sering disebut trial and error atau coba dan salah dan mencobanya lagi. Semakin orang tersebut gigih dan tidak putus asa ketika terjadi salah atau jatuh, semakin besar kemungkinan orang tersebut untuk lebih berhasil dalam hidupnya.
b. Melalui metode otoritas. Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat di gunakan secara efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain. Seorang mahasiswa tidak perlu pergi ke bulan untuk mengetahui tentang keadaan dan situasi bulan. Mereka dapat bertanya pada dosenya atau orang yang mempunyai pengalaman dalam bidangnya. Orang yang mempunyai otoritas ini dapat diinterprestasikan sebagai orang yang berwenang di bidangnya, orang yang mempunyai kuasa, dan orang lain yang berhubungan erat dengan permasalahan dan buku literature dan termasuk pula hasil penilitian para pendahulunya. Menguasai ilmu pengetahuan , melalui cara otoritas lebih efektif dan dapat dilaksanakan, jika disekitar orang tersebut ada lembaga atau orang yang termasuk dalam criteria orang berwenang.
c. Melalui metode deduktif. Dalam mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan, alasan logika, merupakan cara yang paling lama digunakan oleh para ilmuan sejak zaman Yunani dan Mesir kuno. Dengan menggunakan alasan logika yang sudah mendekati ilmiah mereka dapat mengembangkan ilmu pengetahuan sedemikian maju dan dpat digunakan sebagai kajian pustaka sampai sekarang. Mereka melakukan alasan logis untuk membangun suatu dahlil, preposisi, hokum, dan teori baru. Deduktif pada dasarnya adalah cara berfikir untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan yang berawal dari alasan umum menuju alasan yang lebih spesifik. Logika deduktif merupakan system berfikir untuk mengorganisasikan fakta dan mencapai suatu kesimpulan dengan menggunakan argumentasi logika.
Contoh : setiap binatang menyusui mempunyai kaki. Semua kucing mempunyai kaki. Oleh karena itu sebagai kesimpulanya , kucing adalah binatang menyusui.
d. Melalui metode induktif. Cara ini merupakan suatu proses berfikri yang diawali fakta pendukung yang spesifik menuju pada arah yang lebih umum guna mencapai suatu kesimpulan.
Contoh: ayam hitam yang kita amati mempunyai hati. Ayam putih yang diamati juga mempunyai hati. Kesimpulannya adalah setiap ayam putih mempunyai hati. Didalam logika induktif seorang peneliti berangkat dari pengamatan dan mungkin secara eksperimentasi untuk melihat hati ayam. Dari bervariasi warna ayam dan semuanya mempunyai hati. Keismpulanya adalah bentuk terakhir yang berupa generalisasi dan pengamatan banyak anak tersebut.
e. Menggunakan pendekatan ilmiah. Merupakan metode untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling tinggi nilai validitas dan ketepatanya , jika dibandingkan dengan beberapa macam pendekatan yang telah didiskusikan diatas. Sangat dianjurkan bagi para peneliti maupun profesional untuk selalu menggunakan pendekatan tersebut dalam setiap waktu maupun kesempatan. Metode ilmiah pada prinsipnya adalah metode gabungan secara integral antara dua logika deduktif dan induktif yang kemudian menghasilkan langkah penting sebagai strategi ilmiah.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Penelitian adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui suatu permasalahan dengan menggunakan metode-metode yang sifatnya ilmiah. Penelitian ini biasanya digunakan untuk menjawab sebuah argumen yang semula masih rancu menjadi tidak rancu. Jadi dalam melakukan penelitian haruslah teliti dan pastinya menggunakan cara- cara yang seharusnya. Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian yangsemakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subyek didik atau pendidik, proses belajar mengajar serta situasi atau kondisi yang bisa membuat lebih berhasilnya proses pendidikan. Jadi, penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan nonformal.
Dalam melakukan penelitian pastilah mempunyai alasan-alasan dalam pembuatannya. Alasan-alasan dilakukannya penelitian adalah sebagaiberikut: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan; (2) Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) pemecahan masalah; (4) pemenuhan kebutuhan diri.
Adapula sumber-sumber pengetahuan dapat di kelompokkan menjadi 5, yaitu : (1) pengalaman, (2) otoritas, (3) cara berfikir deduktif, (4) cara berfikir induktif dan , (5) pendekatan ilmiah.
3.2 SARAN
Sebagai calon pendidik yang handal patutlah jika memiliki pengetahuan tentang penelitian, baik penelitian yang sifatnya ilmiah maupun non ilmiah. Penelitian- penelitian tersebut hendaknya dapat menghasilkan sebuah keputusan yang sah dan teruji kebenarannya. Sehingga kita dapat mengambil sebuah keputusan yang bijak untuk kita terapkan dalam kehidupan yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Toha, dkk.2010.Metode Penelitian.Jakarta:Universitas Terbuka.
Herlin.2013.Pengertian Penelitian dan Penelitian Pendidikan.(online).(herlinu.blogspot.com/2013/02/pengertian-penelitian-dan penelitian.html. diakses tanggal 9 Semptember 2014).
Jatger.2014.Alasan Dilakukan Penelitian serta Definisi Penelitian.(online).(www.jatger.net/2013/01/alasan-dilakukan-penelitian-serta.html. diakses tanggal 9 Semptember 2014).
Syukri, Muhammad. 2014. Hakikat Penelitian Pendidikan.(online). (www.pdf-hakikat-penelitian-sd.html. Diakses tanggal 9 September 2014)
No comments:
Post a Comment