G. Angka dan Bilangan
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata.Angka dipakai sebagai
lambang bilangan atau nomor.Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau
angka Romawi.
Angka Arab |
: |
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 |
Angka Romawi |
: |
I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M
(1.000), V (5.000), M (1.000.000) |
1. |
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan
seperti dalam perincian atau paparan. |
Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku. Di antara 72 anggota yang hadir 52 orang setuju, 15
orang tidak setuju, dan 5 orang tidak memberikan suara. Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 250 sedan. |
|
2. |
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua
kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan
huruf itu tidak ada pada awal kalimat. |
Misalnya: Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian. Panitia mengundang 250 orang peserta. |
|
Bukan: 250 orang peserta diundang Panitia dalam seminar itu. |
|
3. |
Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya
lebih mudah dibaca. |
Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah. Dia mendapatkan bantuan Rp250 juta rupiah untuk mengembangkan
usahanya. Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun. |
|
4. |
Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan
isi; (b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d) jumlah. |
Misalnya:
|
||||||||||||||||||||
Catatan:
|
||||||||||||||||||||
5. |
Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau
kamar. |
|||||||||||||||||||
Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 Jalan Wijaya No. 14 Apartemen No. 5 Hotel Mahameru, Kamar 169 |
||||||||||||||||||||
6. |
Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. |
|||||||||||||||||||
Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9 Markus 2: 3 |
||||||||||||||||||||
7. |
Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. |
|||||||||||||||||||
a. |
Bilangan utuh |
|||||||||||||||||||
Misalnya:
|
||||||||||||||||||||
b. |
Bilangan pecahan |
|||||||||||||||||||
Misalnya:
|
||||||||||||||||||||
Catatan:
|
Misalnya:
|
||||||||||||
8. |
Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. |
|||||||||||
Misalnya:
|
||||||||||||
9. |
Penulisan bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara berikut.
(Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, |
|||||||||||
Misalnya:
|
||||||||||||
10. |
Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks
(kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi). |
|||||||||||
Misalnya: Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah. Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. Rumah itu dijual dengan harga Rp125.000.000,00. |
||||||||||||
11. |
Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus
tepat. |
|||||||||||
Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan
ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen). Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)
ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban. Dia membeli uang dolar Amerika Serikat sebanyak $5,000.00 (lima
ribu dolar). |
||||||||||||
Catatan:
|
Baca Juga >>
No comments:
Post a Comment