5
Kesalahan Pola Asuh Anak (Parenting) ini harus orang tua hindari
Seringnya kita melihat orang tua yang menasehati anaknya dengan mengatakan “saat Ayah/Ibu seusia kamu sudah bisa….” Atau “Dulu seusia kamu Ayah/Ibu tidak melakukan hal semacam ini…”. Mungkin kita tidak menyadarinya bahwa nasehat tersebut akan membuat anak justru kehilangan kepercayaan dirinya. Jika kita kembali pada waktu kecil dulu kita pun mendapatkan kata-kata seperti itu kan? Lalu apa yang kita rasakan, tentu saja kesal bukan?. Namun tetap saja meskipun kita mengetahuinya, tetapi semacam itu masih saja terulang pada anak-anak kita. Beberapa pola asuh anak berikut ini pada umumnya tidak kita sadari memiliki dampak tidak baik untuk tumbuh kembang anak.
Baca Juga :
Bagaimana Ibu Ainun Habibie mendidik anaknya Iham dan Tharieq Habibie menjadi anak yang hebat?
1. Pola Asuh (Parenting) Otoritarian
Pola Asuk Anak (parenting) dengan adanya aturan yang ketat di rumah, Hukuman yang keras namun tidak diikuti dengan pemberian pemahaman yang benar dan kehangatan batin. Orang tua sering berkata “Saat seusiamu Ayah sudah bisa ….”,dsb. Pola Asuh (parenting) ini mengakibatkan anak menjadi kurang percaya diri, pendiam, kurang mampu bersosialisasi, bahkan cenderung kurang berprestasi di sekolah.
2. Pola Asuh (Parenting) Narsistik
Pola Asuh anak (parenting) semacam ini terkadang ditemukan disekitar kita, orang tua sangat memaksakan anak untuk dapat mencapai cita-cita atau harapan yang tidak didapatkan orang tuanya semenjak kecil. Tentu saja anak tidak mampu mengeksplorasi minat dan potensi dirinya sendiri. Apabila si anak mendapatkan apa yang menjadi cita-cita orang tuanya, anak cenderung akan dipuja secara berlebihan.
3. Pola Asuh (Parenting) Berlebihan atau (Helicopter Parenting)
Pola Asuh Anak (Parenting) Berlebihan atau Helicopter Parenting kita bisa mengenalnya dengan ciri-ciri orang tua yang selalu ingin terlibat dalam segala aspek kehidupan anak. Kita sering menemukan ini pada teman kita bukan?. Apabila anak mendapatkan suatu permasalahan dengan teman bermainnya orang tua akan terlibat. Anak tidak dibiarkan untuk mandiri menyelesaikan permasalahannya sendiri. Sehingga, anak tidak mampu memahami setiap kesalahan dari perbuatannya sendiri sehingga cenderung tidak dapat memahami konsekuensi yang akan mereka hadapi.
4.Pola Asuh (Parenting) Ubur-Ubur atau (Jellyfish Parenting)
Pola Asuh Anak (Parenting) pada beberapa kondisi sering kita temui, orang tua hanya sedikit memberikan sedikit aturan dan sedikit pula memberikan harapan kepada anaknya. Orang tua banyak mengalah untuk menghindari permusuhan dengan anak. Anak dengan pola asuh ini cenderung kurang mampu bersosialisai dan juga akademis. Anak tidak mampu melakukan kontrol diri pada saat remaja/dewasa nanti akibatnya cenderung dekat dengan lingkungan pergaulan yang tidak baik.
5. Pola Asuh (Parenting) ala Macan (Tiger Parenting)
Pola Asuh Anak (Parenting) dimana orang tua memaksakan anak untuk mencapai keberhasilan dalam segala bidang utamanya pada bidang akademik. Ciri-cirinya adalah orang tua yang memaksakan anak untuk mencapai kesempurnaan pada semua mata pelajaran di sekolah. Orang tua membiasakan dengan pemberian disiplin yang ketat dank eras, kontrol penuh, dan harapan yang tinggi terhadap anak. Dampak buruknya adalah anak akan menjadi depresi, mudah cemas, dan kurang percaya diri.
Demikian” 5 Kesalahan Pola Asuh Anak (Parenting) yang Masih Sering Dilakukan oleh Orang tua“. Mudah-mudahan menjadi informasi yang baik untuk para orang tua yang sedang mencari rumus pola asuh terbaik untuk anaknya. Anak adalah anugerah, setiap anak terlahir dalam keadaan suci maka orang tua nya lah yang dapat memberikan warna untuk anaknya.
Terimakasih telah membaca tulisan kami, jangan lupa
berikan komentar dan share tulisan ini agar lebih bisa bermanfaat untuk orang
lain.
Salam
Referensi Pustaka
: https://id.theasianparent.com/faktor-risiko-alergi-pada-anak
No comments:
Post a Comment