Mendidik
dan dididik merupakan perbuatan yang fundamental, ini tidak dapat disangkal.
Perbuatan ini mengubah dan menentukan hidup manusia. Dengan pendidikan, anak
tumbuh menjadi manusia. “mendidik adalah pertolongan atau pengaruh yang
diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak supaya anak menjadi
dewasa”, (Driyarkara, 2006: 414).
Supaya
anak menjadi dewasa tersebut ditetapkan isi/ materi pendidikan yang relevan.
Isi pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada peserta didik untuk
keperluan pertumbuhan. Isi pendidikan berbeda dengan isi pengajaran. Isi
pendidikan berupa nilai, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan isi
pengajaran adalah pengetahuan dan keterampilan. Hal ini berkaitan dengan
mendidik, yakni transfer nilai, pengetahuan dan keterampilan kepada peserta
didik, dan jika mengajar berarti transfer pengetahuan dan keterampilan.
Nilai
yang dimaksud dalam alinea diatas adalah nilai-nilai kemanusian yang berupa pengalaman
dan penghayatan manusia mengenai hal-hal yang berharga bagi hidup manusia.
Nilai tersebut akan membentuk sikap dan kepribadian peserta didik pada hidup
yang baik.
Salah
satu parameter keberhasilan suatu pendidikan adalah internalisasi nilai dalam
beberapa tahap, yaitu kognitif, afektif, konatif, praktik. Setelah pelajar
mengerti sesuatu, mereka haruslah menghargai apa yang dipelajari, kemudian
munculah komitmen untuk melaksanakannya secara konsisten.
Mengintegrasikan
nilai bukan proses yang sederhana. Hal tersebut melibatkan “hati nurani”. Nilai
dikembangbiakkan lewat refleksi dan ekspresi bebas, tetapi bermartabat. Proses
pembelajaran tidak hanya berhenti di otak, tetapi harus “dilakoni”. Sisiwa
menerima pelajaran selanjutnya diolah oleh pikiran (akal budi) dan selalu
diperbarui. Siswa diajak untuk memikirkan dunia yang indah dan bermanfat bagi
kehidupannya.
Pengetahuan
menurut Poedjawijatna adalah hasil daripada tahu. Abbas hamami, salah seorang
dosen filsafat Gajah Mada, pengetahuan adalah hubungan subjek-objek yang
disadari. Oleh karena itu, pengetahuan sebetulnya meliputi segala aspek
kehidupan manusia, termasuk didalamnya nilai dan keterampilan. Hanya dalam isi
pendidikan yang kita bicarakan ini lebih mengacu pada pengetahuan yang berasal
dari pengalaman indra dan pengetahuan yang berasal dari pegalaman rasio/ budi.
Keteramilan
diperoleh peserta didik melalui latihan. Contoh keterampilan meyepak bola, maka
peserta didik perlu dilatih berulang kali untuk menyepak/ menendang bola yang
benar dan mempunyai akurasi sasran tembak yang tepat. Keterampilan ini meliputi
keterampilan fisik, keterampilan berbicara, dan keterampilan berfikir.
Keterampilan
diperoleh biasanya melalui pelatihan, kebiasaan. Jika latihan tersebut sering
diulang-ulang, maka hasil dari keterampilan tersebut akan smakin baik. Contoh:
seorang pemain sepak bola, seseorang akan semakin sempurna jika dia mengadakan
latihan yang berulang-ulang.
Pada
saat melaksanakan pendidikan, guru harus mempertimangkan hal-hal sebagai
berikut:
1)
Isi/ materi harus sesuai dan menunjang
tercapainya tujuan. Hanya isi/ materi yang sesuai dan menunjang tujuan yang
perlu diberikan.
2)
Urgensi materi, yakni materi itu penting
untuk diketahui oleh peserta didik. Disamping itu sifat isi/ materi tersebut
merupakan landasan untuk mempelajari bahan berikutnya
3)
Nilai praktis/ kegunaannya diartikan
sebagai makna, (isi/ materi itu) bagi kehidupan sehari-hari.
4)
Materi tersebut merupakan materi wajib,
sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5)
Materi yang sudah diperoleh sumbernya,
pelu diupayakan untuk diberikan kepada peserta didik. (Sutan Zani Arbi, 1993:
28)