Kelas Nusa

Kelas Nusa
Kelas Nusa : Kita Semua adalah Inspirasi

Wednesday 31 July 2019

Kepala BKN Ungkapkan Tiga Faktor Gagal Seleksi Administrasi CPNS 2018, Simak Liputannya!

Hai Selamat Datang Sobat SD Nusa. Bapak/Ibu Guru serta teman-teman Guru Muda Indonesia. Selamat Membaca Tulisan-tulisan kami ya! Mencari RPP Tematik SD?, kunjungi menu "RPP Tematik SD" pilih RPP sesuai tingkatan kelas, Tema dan Pembelajaranya


Jakarta-Humas BKN, Rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) baik Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Instansi Pusat dan Daerah tahun 2019 diprediksi mencapai 5,5 juta pendaftar. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan ASN Tahun 2020-2024 dan Pengadaan ASN Tahun 2019 di Jakarta Selatan, Selasa (30/07/2019).

Lebih lanjut Kepala BKN juga menyampaikan, dari hasil evaluasi pengadaan CPNS tahun 2018 terdapat tiga faktor terbanyak penyebab peserta gugur dalam seleksi administrasi, yaitu ijazah tidak sesuai kualifikasi pendidikan, dokumen pendukung tidak lengkap dan KTP yang di-upload tidak jelas atau bukan KTP Asli. Banyaknya peserta yang mengundurkan diri setelah penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) juga menjadi permasalahan dalam rekrutmen CPNS tahun 2018, “Sehingga dibutuhkan koordinasi Instansi Pusat dan Daerah untuk mengatasi hal tersebut, terutama koordinasi mengenai data kependudukan,” ujarnya. Kepala BKN menambahkan bahwa saat ini telah tersedia 108 titik lokasi Station Computer Assisted Test (CAT) BKN dan CAT Instansi Daerah sebagai infrastruktur rekrutmen ASN tahun 2019 dengan jumlah 7.532 PC. “Tentu masih dibutuhkan tambahan titik lokasi lagi guna memberikan kemudahan bagi peserta rekrutmen ASN tahun 2019,” tambahnya.

Dalam Rakor yang digelar oleh Kementerian PANRB hingga esok tersebut, Menteri PANRB, Syafruddin menjelaskan bahwa pengembangan ASN merupakan kunci untuk menjawab dinamika tantangan Smart ASN 2024, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi. Dalam rakor ini, Instansi Pusat dan Daerah akan bersinergi untuk memformulasikan SDM Aparatur yang merupakan aset utama organisasi melalui rekrutmen generasi Smart ASN secara bertahap. “Salah satunya dengan rekrutmen ASN yang berkompeten di bidang teknis, bidang pendidikan dan kesehatan tahun ini, guna mendukung percepatan pembangunan SDM tersebut,” ujarnya.

Rakor tersebut dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri, beserta para Bupati, Walikota, Kepala BKPSDM atau perwakilannya dari Instansi Daerah di Indonesia.