Kelas Nusa

Kelas Nusa
Kelas Nusa : Kita Semua adalah Inspirasi

Sunday 14 April 2013

Menjadi Komting Rombel, Always Listening Always Understanding!

Gak tau ada Angin apa, gak tau alasannya apa ketika kuliah dipilih jadi komting Rombel. Menjadi komting rombel pengalaman pertamaku selama kuliah, berpusing-pusing ria menghadapi banyak orang yang punya keinginan macem-macem. 

Kemah Bersama Mahasiswa PGSD UNNES UPP Tegal 2012
Kadang menjadi komting tidak jau berbeda dengan pembantu kelas.. hehehehe :D yang merasa komting cuuuungg. Mulai dari membersihkan papan tulis, membawakan absensi, mengisikan spidol, meminjam alat dan lain sebagainya. Sebenarnya kerja komting bisa ringan, kalau komting tersebut bisa memimpin dengan baik. Kalau seorang komting bisa memimpin rombelnya dengan baik biasanya punya anak buah yang bisa diandalkan. Nahh.. kan kerjaaan itu bisa menjadi kerjaan anak buah kan.. hehehe tapi sekali-kali komting harus turun tangan sendiri dongg.

Unnes PGSD UPP Tegal
Dengan berbagai karakteristik sifat anggota yang bermacam-macam kadang pusing juga memutuskan suatu hal. Maka sudah jadi keharusan kalau misalnya ada suatu masalah pasti mereka saya ajak untuk berdiskusi bermusyawarah untuk menyelesaikannya. Kadang sudah kita musyawarah dan sudah mencapai hasil atas kesepakatan bersamapun ada yang masih keberatan. Biasanya mereka yang keberatan itu mereka yang tidak hadir waktu musyawarah. Nah.. akhirnya jurus andalan saya keluar "sing ora melu, yo manuto" artinya Yang tidak ikut memutuskan bersama ya  harus menerima hasilnya.

Seni Waisananki (Kirigami), Pembelajaran Ketrampilan SD

Menjadi seorang Guru SD wajib hukumnya untuk memiliki berbagai ketrampilan. Guru SD harus pintar segalanya tidak hanya pelajaran serius seperti Matematika, Ipa, dsb tetapi juga harus menguasai pelajaran santai seperti Ketrampilan. Syukur-syukur kalau Guru SD itu bisa mengkombinasikan diantara keduanya. Membelajarkan sesuatu yang sebenarnya sulit dengan pengemasan yang sederhana sehingga siswa mudah memahami dan tidak merasakan bahwa siswa tersebut sedang belajar hal yang sulit, itu baru guru yang Hebatt. 

Guru SD dituntut harus kreatif dan inovatif. Oleh karena itu sejak Mahasiswa mereka sudah mendapatkan ketrampilan mengajar yang baik dengan metode mengajar yang menyenangkan.

Langsung saja lahh... tak usah panjang lebar. Ini adalah salah satu pembelajaran Ketrampilan yang bisa diajarkan di SD yaitu: Kerajinan melipat kertas Kirigami atau Waisananki.

Kirigami Lingkaran
Kirigami Segienam1
kirigami segienam2
Kirigami Bintang
Proses pembuatannya sangat mudah, bahan-bahan sangat sederhana dan hemat. Cocok sekali jika diterapkan sebagai alternatf pembelajaran ketrampilan di SD. Model-model lain bisa dibuat sesuai Inovasi yang diinginkan.

Model-model kirigami
sekiannn... baca-baca posting-postingan saya yang lain ya :D

Menjadi Karbol, bukan restu Orang Tua

Cerita ini adalah ceritaku ketika aku kelas 3 SMA. Aku sadar masa-masa itu  masa-masa dimana seorang manusia akan memiliki idealisme yang tinggi. Idealisme yang tinggi seakan semuanya dapat terwujud. 


Waktu SMA aku pernah bermimpin menjadi seorang Taruna di Akademi Angkatan Udara atau orang menyebutnya Karbol. Prosesnya sangatlah panjang untuk menjadi seorang taruna. Banyak rangkaian tes yang harus dihadapi. Fisik dan Intelektual harus seimbang. Serangkaian Tes tersebut sudah dimulai sebelum Ujian Nasional SMA dan itulah yang menyebabkan aku kurang maksimal di ujian nasional karena aku harus bolak balik Jogja-Pekalongan untuk mengikuti rangkaian tes tersebut.
Foto : Tes Jasmani di Lanud Adisujtipto Yogyakarta
Tapi memang restu orang tua tidak disitu, segala usaha, kerja keras dan doa ku selama ini belum bisa menjadikanku menjadi seorang karbol. Banyak kekecewaan waktu mendengar pengumuman akhir. Karena memang rasanya waktu itu kita dipermainkan, mulai dari waktu pengumuman yang diundur terus, petinggi-petinngi TNI yang datang untuk menitipkan anaknya, Kebenaran fakta dan kebohongan fakta melebur jadi satu menjadi kekecewaan-kekecewaan di hati mereka yang tak lolos seleksi. Sampai Ibu ku sendiri yang tidak merestui pun kecewa waktu aku menghubunginya bahwa aku tidak lolos. Karena memang Waktu itu aku sudah sangat jauhh melalui tahapan seleksinya.

Singkat cerita akhirnya aku mengikuti keinginan Ibu untuk masuk PGSD, berat rasanya menerimanya tapi mau bagaimana lagi aku tidak ingin lulus SMA hanya menganggur dirumah.

 Menjadi Taruna Harus ada yang Bawa???
Masuk ke Lembaga Pendidikan Militer seperti Akmil, AAU, AAL, maupun Akpol aku pandang menjadi misteri tersendiri.
Aku ingin menceritakan pengalamanku diluar mengikuti seleksi. Aku pernah berkenalan dengan seorang perempuan, dia seumuran denganku. Aku kenal dia melalui facebook, rumahnya di perumahan Angkatan Laut didaerah Sleman (kalo gak salah:sudah lama soalnya hehehe). Aku tidak tau dia tau aku mau masuk AAU dari mana, yaa mungkin karena Postingan-postinganku. Tiba-tiba dia tahu aku sedang di Jogja dan dia mengajakku untuk ketemuan. Aku ketemuan dengannya tidak jauh dari tempat aku seleksi, karena aku sendiri belum tau daerah-daerah disitu aku tidak mengajaknya jauh-jauh. Aku mengajaknya di Warung Nasi Goreng dekat tempat aku seleksi lebih tepatnya dibawah jembatan janti. Disana kami ngobrol-ngobrol, dia menanyakan tentang alasan aku masuk AAU dan lain sebagainya. 

Singkat Cerita.... didalam obrolan kami dia menyatakan siapa orang yang dititipi "memo" agar aku bisa masuk AAU. Aku tidak pernah tau apa maksud memo itu. Aku hanya memahami sendiri, mungkin maksudnya orang yang bisa memasukan ku menjadi Karbol AAU. Kemudian aku bertanya, apakah setiap orang harus punya  itu kalau mau masuk AAU. Dia hanya menjawab bahwa kebanyakan mereka yang mau masuk tentara punya orang yang dipercaya untuk bisa memasukkanya.

Setelah malam itu, saya dan dia tidak ada obrolan lagi. Tidak tau apa alasanya dia datang dan apa alasanya dia pergi.

Tulisan ini aku buat bukan untuk menjelekkan instansi manapun, saya hanya membagikan pengalaman saya. Mengenai benar apa tidaknya jika keberatan bisa menghubungi saya.



Belajar menjadi Seorang Pemimpin

Alasan mengapa aku menulis ini adalah waktu itu tanpa disengaja dalam sebuah Kongres Mahasiswa dalam sebuah Laporan Pertanggung Jawaban. Aku membaca sedikit sebuah kalimat yang isinya adalah :



حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya. (buchary, muslim)

 Sepulang dari Kongres itu pikiranku terus terngiang-ngiang dengan hadits itu. Begitu banyak islam mengajarkan dan mencontohkan tentang kepemimpinan contoh kecilnya kita ambil saja dalam sholat.

Pikiranku menerawang jauh, benar juga bahwa setiap dari kita adalah pemimpin apalagi saya sebagai seorang laki-laki yang nantinya akan memimpin sebuah bahtera keluarga. Kemana bahtera ini akan berlayar ya tergantung pemimpinya. 

Senantiasa bersikap selayaknya pemimpin...
Meskipun kita bukan sebagai Ketua dalam sebuah Organisasi, ataupun Ketua apapun. Tapi sikap sebagai seorang pemimpin harus selalu kita perlihatkan. Karena setiap hal ataupun masalah  membutuhkan seorang pemimpin yang bia mengaturnya dan menyelesaikannya. Setiap hall.....kamu bisa temukan sendiri dihidup kalian.
Mereka pemimpin yang menginspirasi saya..
Dalam perjalanan saya kesini banyak orang-orang yang menginspirasi saya tentang kepemimpinannya. Dia yang dulu pusing mengatur saya dan teman-teman saya sebagai anggotanya. Dia yang menciptakan suasana kekeluargaan.

Henry Saputra : Komandan Passus Periode -
Komandan, Komandan I dan II, Passus SMA 1 Pekalongan
Mungkin tidak bisa aku menceritakan detil cerita selama mereke-mereka menjadi seorang pemimpin, karena cerita itu menjadi pengalaman hidup tersendiri untuk mereka. Semangat Kawann!!

mengenang masa lalu; susah senang menjadi anggota PASSUS SMA 1 Pekalongan

Sebenarnya cerita ini cerita ketika saya masih duduk dibangku SMA. Kalau mengenang masa-masa itu rasanya ingin sekali mengulangnya. menjadi anggota Passus adalah pengalaman pertama saya dalam berorganisasi. Jujur saja, waktu itu saya tidak punya pengalaman berorganisasi sedikitpun bahkan tau Passus saja tidak.

Logo Passus Sma 1 pekalongan

Passus mengajarkanku banyak hal, tak cuma baris-baris berbaris. Kalau mau dijelaskan mungkin banyak sekali ilmu yang ku dapatkan tak cukup kalau ditulis disini. Dari Passus sikap ku terbentuk, kemampuan berbicara ku terlatih, kedisiplinan menjadi kebiasaan. 

Dari Passus aku menemukan Keluarga ku
Aku menjadi angkatan yang ke VII (baca;17). Angkatan yang begitu spesial karena angka 17 bagi bangsa Indonesia sendiri adalah angka yang spesial, yaitu hari dimana bangsa ini merdeka. Mungkin dulu aku tak begitu banyak memberikan kontribusi di Passus aku bukanlah seorang pemimpin, bukan orang yang memegang kunci utama di Passus. Tapi, dari itu lah aku belajar banyak hal tentang organisasi hingga aku bisa terapkan ketika aku menjadi Mahasiswa dan menjadi Anggota Himpunan Mahasiswa (HIMA).

Foto: saat pelepasan dewan senior Angkatan 17 Passus SMA 1 Pekalongan
foto Passus Sma 1 Pekalongan Angkatan 17
3 Tahun serasa begitu cepat kalau dilihat sekarang, tapi waktu itu ketika tahun pertama menjadi anggota Passus rasanya benar-benar lamaaaa. Tahun pertama menjadi seorang Junior memang begitu berat, sedikit-sedikit kena marah senior, sedikit-sedikit kena evaluasi. Ketika menjadi Junior rasanya ingin secepatnya menjadi Senior.
foto : masa-masa menjadi Junior (didepan markas Passus)

foto didalam markas Passus
Satu tahun masa terberat menjadi seorang Junior telah terlewati. Saya sudah menjadi seorang senior setelah melewati upacara pelantikan anggota Passus, yang pelantikannya itu sakral banget meennn. Malam-malam tanggal 17 Agustus jam 00.00. 


Menjadi seorang senior, pengalaman pertama membimbing adik kelas..
Ternyata menjadi seorang senior tidak seperti yang saya bayangkan. Lebih berat ternyata, saya yang punya sifat kurang pede rasanya gak sanggup kalau harus ngomong dihadapan adik-adik junior. Alhasil, harusnya situasinya serius malah justru tidak serius karena mereka malah menertawakan saya.
saat rapat kerja Passus
Mengikuti berbagai lomba baris berbaris dengan SMA Taruna Nusantara yang sesuatuuu..
Passus SMA 1 Pekalongan dan SMA Taruna bisa dibilang sudah punya nama yang bagus di Jawa Tengah. Setiap moment perlombaan baris berbaris kami dan sma taruna selalu diundang. 

Lomba AKP SMA 5 semarang

Lomba LPBB SMA 3 Semarang
Dan Alhamdulilah, Hasil kerja keras kami selalu menghasilkan juara. Itu semua karena Passus SMA 1 Pekalongan adalah satu keluarga yang solid dimulai dari juniornya, seniornya, dewan seniornya, hingga para alumninya tetap menjaga dan mengharumkan nama PASSUS SMA 1 Pekalongan.

VIVA SMANSA!...
VIVA SMANSA!..
VIVA SMANSA!....