“Telur dan Ayam duluan mana?”
Sebuah pertanyaan yang mengusik rasa penasaran kita. Kalau orang bilang lebih
dahulu telur. Lalu darimana telur itu berasal kalau bukan dari ayam? Kalau
dibilang lebih dulu ayam, bukankah ayam bermula dari sebuah telur?
Hal
ini dinamakan Paradoks, Sesuatu yang mengandung kebenaran, namun jika dipikir
lebih lanjut akan berakhir membingungkan. Paradoks yang ada bukan hanya telur
dan ayam. Contoh paradoks lain adalah paradoks pembohong. Seorang penduduk
Pekalongan mengatakan, “Semua penduduk Pekalongan adalah pembohong”. Sekilas
perkataan tadi nampak benar adanya. Namun, jika coba kita urai maka terlihatlah
kerumitanya.
Premis
pertama, jika seluruh penduduk Pekalongan pembohong maka dia juga sedang
berbohong. Premis kedua, jika dia tidak sedang berbohong maka tidak semua
penduduk Pekalongan pembohong. Bingung kan sekarang?? Coba deh dipahami lagi.
Inilah yang dinamakan Paradoks.
Bicara
tentang paradoks telur dan ayam, Saya jadi ingin mengutarakan suatu hal.
Kehidupan kita yang sekarang ini dipenuhi oleh orang-orang yang orientasinya hanya
pada hidup didunia. Ada tipe orang yang ketika hidup didunia beranggapan
carilah dunia, akhirat itu gampang didapat. Hidup ini hanya sekali, kita harus
menikmatinya. Dan lain sebagainya, meski beda ungkapan namun intinya sama
mereka akan mengejar segala kepuasan yang ada didunia akhiratnya mereka
pikirkan belakangan.
Dunia
sebenarnya hanyalah “batu loncatan” untuk menggapai akhirat yang badi. Tapi
sayang, banyak orang justru terlena dengan dengan keindahan dunia dan pesonanya
yang menggoda. Larut dalam kesenangan dan permainan dunia yang melalaikan.
“Dan
tidaklah kehidupan didunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya, akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kalau mereka mengetahui”
(QS. Al-Ankabut: 64)
Visi
Agamis diatas haruslah dimilki oleh seorang mukmin, sebelum dia memilki dunia.
Jika tidak punya visi tersebut, tak heran jika kekayaan dunianya yang banyak
malah membantunya untuk berbuat kemungkaran kepada Allah.
Banyak
orang terpukau lena dunia dan mengesampingkan masalah agama karena gagal paham
terhadap visi itu. Semoga kita semua tergolong orang yang dicintai oleh Allah
dengan diberikan kepahaman Agama yang baik sebelum mendapatkan dunia. Amin
No comments:
Post a Comment