Kelas Nusa

Kelas Nusa
Kelas Nusa : Kita Semua adalah Inspirasi

Tuesday, 10 September 2019

7 dampak positif Pembelajaran di Luar Kelas (outdoor learnings)

Hai Selamat Datang Sobat SD Nusa.

Apakah kalian memiliki kenangan dari masa sekolah dulu ketika semua siswa diajak oleh guru pergi ke luar untuk melihat pohon atau mungkin memeriksa berbagai jenis flora dan fauna? Atau adakah kali kalian pergi ke luar karena mendekati akhir tahun sekolah dan para guru dan siswa jenuh dengan keseharian belajar di dalam kelas? Jika demikian, motode pembelajaran di luar ruangan  mungkin memberikan perubahan minat siswa.

pengamatan tumbuhan generatif dan vegetatif siswa kelas VI

Meskipun sebagian besar anak-anak sekolah negeri dapat melakukan kunjungan lapangan jauh dari sekolah sekali atau dua kali setahun, sering kali itu bukan norma bagi siswa untuk menikmati alam sebagai bagian dari hari sekolah mereka. Sayangnya, siswa yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar di luar ruangan mungkin kehilangan kesempatan untuk berprestasi baik secara akademis maupun sosial.

7 Manfaat Belajar di Luar Ruangan

Para ahli mengatakan bahwa belajar di luar ruangan cukup bermanfaat bagi siswa karena membuat mereka lebih sehat dan lebih bahagia, dan mereka melakukan lebih baik secara akademis. Berbagai manfaat termasuk:

1. Siswa yang mendapatkan pengalaman belajar di luar ruang cenderung lebih perhatian dan, oleh karena itu, memiliki ingatan yang lebih baik dari informasi yang dibagikan.

2. Paparan yang konsisten terhadap alam mengurangi stres dan kecemasan, membantu meningkatkan suasana hati, dan membantu dengan emosi.

3. Anak-anak sering memiliki terlalu banyak paparan layar digital melalui televisi, komputer, dan ponsel. Hal ini dapat mengakibatkan "gangguan defisit alam," yang dapat menyebabkan obesitas dan kemungkinan masalah psikologis dan akademik. Pembelajaran di luar ruangan memungkinkan siswa untuk mengembalikan fokus mereka pada alam.

4. Lingkungan luar ruangan secara alami menginspirasi anak-anak untuk lebih aktif secara fisik.

5. Paparan sinar matahari cerah yang ditemukan di alam juga sehat untuk penglihatan. Sinar matahari yang cerah diperlukan untuk mata berkembang dengan baik, menurunkan risiko rabun jauh.

6. Di lingkungan luar, anak-anak lebih termotivasi untuk bekerja bersama dalam kelompok, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial mereka. Mereka belajar mengelola konflik, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan rekan-rekan mereka secara lebih efektif.

7. Pembelajaran di luar ruangan memberikan anak pengalaman langsung di alam. Sebagian besar anak belajar lebih baik dengan menggunakan indera mereka. Lingkungan luar menyediakan tempat yang sempurna untuk melakukan ini. Alih-alih melihat berbagai jenis tanaman atau satwa liar di komputer atau layar TV, mereka dapat melihat, mencium, mendengar, dan menyentuhnya di alam. Siswa bahkan dapat memulai kebun dan menanam buah-buahan dan sayuran, yang mungkin membuat mereka ingin mencicipi panen mereka. Pengalaman langsung ini menumbuhkan kecintaan terhadap alam dan membuatnya tertarik pada sumber daya alam kita.

Mempertimbangkan semua manfaat ini, pembelajaran di luar ruangan mungkin merupakan sesuatu yang harus dimasukkan oleh semua sekolah. Jika kalian ingin melihat lebih banyak kesempatan belajar di luar ruangan untuk anak Anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan para pemimpin sekolah tentang memasukkan alam ke dalam pelajaran. Atau bicarakan dengan orang tua lain dari anak usia sekolah tentang manfaat belajar di luar ruangan dan diskusikan cara menerapkan pembelajaran di luar ruangan di komunitas Anda.


Pembelajaran luar ruangan  berbasis internet.

Salah satu manfaat pembelajaran online adalah fleksibilitas yang memungkinkan orang tua di hari pembelajaran. Siswa daring dapat mengambil manfaat dari belajar di luar rumah kapan pun hal itu masuk akal dan Pelatih Pembelajaran mereka dapat dengan mudah memasukkan alam ke dalam rencana pelajaran. 

CONTOH PUISI ANAK USIA SD

Hai Selamat Datang Sobat SD Nusa. Bapak/Ibu Guru serta teman-teman Guru Muda Indonesia. Selamat Membaca Tulisan-tulisan kami ya! Mencari RPP Tematik SD?, kunjungi menu "RPP Tematik SD" pilih RPP sesuai tingkatan kelas, Tema dan Pembelajaranya

KARYA SASTRA
PUISI

Puisi merupakan ragam bahasa sastra yang terikat rima, irama, penyusunan bait serta larik.
Rima merupakan pengulangan bunyi yang berselang, baik di akhir larik sajak yang berdekatan maupun di larik sajaknya. Satu kesatuan puisi terdiri dari beberapa larik.
Menulis puisi itu mudah, langkahnya adalah sebagai berikut:
   1. Memilih atau menentukan ide
   2. Mengembangkan ide yang sudah dipilih
   3. Merangkai kata atau kalimat pilihan berdasarkan pengembangan ide

Membuat puisi membutuhkan rasa
Rasa dalam diri berhubungan dengan ide dan topic yang ingin kita angkat. Semakin kuat rasa yang diciptakan, akan jauh lebih mudah merangkai katanya. Rasa ini ditumbuhkan dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan sering membaca puisi. Membaca puisi akan membantu anda menemukan;
   1. Gaya bahasa dalam berpuisi
   2. Makna puisi
 3. Diksi/ Pilhan kata dalam puisi

Biasanya, semakin sering membaca puisi maka akan terbiasa dengan pilihan kata dalam puisi dan bisa menemukan bahasa sendiri ketika nantinya menulis puisi.
Perhatikan situasi sekitar

Perlu sekali untuk memperhatikan situasi sekitar sebelum membuat puisi. Usahakan untuk memilih lokasi tenang dan bisa membantu untuk fokus pada perasaan dan ide kreatif  dalam membuat puisi.
Deskripsi, cerita, dan gambar konkret juga penting

Cobalah membuat dari pengalaman pribadi, mulailah dengan membuat kalimat-kalimat kiasan dari pengalaman, baik yang menyenangkan maupun menyedihkan.

puisi sahabat

puisi sahabat

puisi kasih sayang ibu

puisi sahabat

CONTOH ANGKET MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA UNTUK SKRIPSI TESIS

Hai Selamat Datang Sobat SD Nusa. Bapak/Ibu Guru serta teman-teman Guru Muda Indonesia. Selamat Membaca Tulisan-tulisan kami ya! Mencari RPP Tematik SD?, kunjungi menu "RPP Tematik SD" pilih RPP sesuai tingkatan kelas, Tema dan Pembelajaranya

ANGKET MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA
SEBELUM KEGIATAN PAMERAN LITERASI
Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian :
1. Sebelum kamu mengisi kuisioner ini, terlebih dahulu kamu harus membaca dengan teliti setiap pertanyaan yang diajukan.
2. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu tanpa dipengaruhi siapapun
Pertanyaan:
A. Angket Minat Membaca
1. Berapa waktu yang kamu habiskan untuk membaca  dalam sehari?
a. 5 menit c. 15 menit
b. 10 menit d. 20 menit

2. Berapa buku yang kamu habiskan untuk membaca  dalam seminggu?
a. Tidak ada c. 2 buku
b.1 buku d. 3 buku

3. Apakah membaca buku membuat kamu lebih mengantuk?
a. Sangat mengantuk c. Hampir Mengantuk
b.  Mengantuk d. Tidak Mengantuk

4. Apakah kamu selalu bersemangat dalam membaca buku ?
a. Tidak Semangat c. Semangat
b.Kurang Semangat d. Sangat Semangat

5. Apakah kamu malas membaca buku ?
a. Sangat Malas c. Kurang Malas
b.Malas d. Tidak Malas

6. Apakah kamu lebih suka mencari sumber bacaan dari pada membaca buku?
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b.Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai

7. Apakah kamu suka membaca ketika waktu kosong atau jam istirahat?
a. Tidak suka c. Suka
b. Kurang suka d. Sangat Suka
8. Berapa buku yang kamu gemari ?
a. Tidak ada c. 4 buku
b.2 buku d. 8 buku

9. Apakah kali ini anda mengunjungi perpustakaan dalam seminggu?
a. Tidak pernah c. 2 kali
b.1 kali d. 5 kali

10. Apakah dengan membaca dapat menambah wawasan kamu ?
a. Tidak c. Menambah Wawasan
b. Kurang d. Sangat menambah Wawasan

B. Angket Minat Menulis Siswa
11. Apakah kamu menyukai puisi, pantun, cerpen?
a. Tidak Menyukai c. Cukup Menyukai
b. Kurang Menyukai d. Sangat menyukai

12. Apakah kamu sering menulis puisi, pantun, cerpen?
a. Tidak Sering c. Cukup Sering
b. Kurang Sering d. Sangat Sering

13. Ketika menulis puisi apakah kamu dapat menemukan ide tau inspirasi dengan mudah?
a. Tidak Mudah c. Cukup Mudah
b. Kurang d. Sangat Mudah

14. Apakah kamu merasa senang apabila di sekolah diberikan tugas untuk menulis puisi?
a. Tidak Senang c. Cukup Senang
b. Kurang Senang d. Sangat Senang

15. Pernahkah kamu menulis puisi untuk dikirimkan dalam sebuah majalah maupun perlombaan?
a. Tidak Pernah c. 1 bulan sekali
b. 1 kali dalam setahun d. 1 minggu sekali

16. Apakah kamu menyukai kegiatan menulis?
a. Tidak Menyukai c. Cukup Menyukai
b. Kurang Menyukai d. Sangat menyukai

17. Apakah kegiatan pohon literasi mempermudah kamu dalam menemukan gagasan utama paragaraf?
a. Tidak c. Cukup
b. Kurang d. Sangat mempermudah

18. Apakah kamu semakin termotivasi untuk menulis?
a. Tidak c. Cukup
b. Kurang d. Sangat termotivasi

19. Apakah kamu menginginkan sebuah kegiatan pameran literasi kelas?
a. Tidak menginginkan c. Cukup Menginginkan
b. Kurang  menginginkan d. Sangat menginginkan

20. Berapa waktu yang kamu inginkan untuk kegiatan pameran literasi kelas?
a. 1 kali setahun c. 2 kali sebulan
b. 2 kali setahun d. 1 kali sebulan

Monday, 9 September 2019

Gairahkan Gerakan Literasi Sekolah membangun Budaya Sekolah yang Literat


Hai Selamat Datang Sobat SD Nusa. Bapak/Ibu Guru serta teman-teman Guru Muda Indonesia. Selamat Membaca Tulisan-tulisan kami ya! Mencari RPP Tematik SD?, kunjungi menu "RPP Tematik SD" pilih RPP sesuai tingkatan kelas, Tema dan Pembelajaranya

Pendidikan di era global seperti saat ini merupakan kebutuhan yang sangat menentukan bagi masa depan seseorang. Dalam Abad ke-21, literasi dasar (Sains, Matematika, membaca, dan teknologi) harus dikuasai. Demikian pula kecakapan berpikir kritis, kreatif, komunikasi, kolaborasi, dan karakter.

PENGERTIAN LITERASI
"Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalu
berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/
atau berbicara"

Fokus literasi yang dimaksud adalah kemampuan membaca dan menulis. Literasi merupakan jantung kemampuan peserta didik untuk belajar dan berhasil di sekolah. 

Kegiatan literasi tahap pembiasaan siswa membaca 15 menit setiap hari di sekolah
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
"GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik."

Gerakan Literasi Sekolah memiliki tiga tahapan kegiatan yakni: Pembiasaan, Pengembangan dan Pembelajaran. Dalam menjalankan tahapannya perlu didukung upaya penataan sarana literasi yang memadai serta menciptakan lingkungan yang kaya teks atau ekosistem sekolah yang literat.
kegiatan literasi siswa sedang membaca buku
TUJUAN GLS
Tujuan Umum:
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Tujuan Khusus:
a. Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
c. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan
    ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam
    buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
pojok baca kelas

TARGET PENCAPAIAN GLS di SEKOLAH DASAR

GLS di SD menciptakan ekosistem pendidikan di SD yang literat. Ekosistem
pendidikan yang literat adalah lingkungan yang:

1. menyenangkan dan ramah peserta didik, sehingga menumbuhkan
    semangat warganya dalam belajar;
2. semua warganya menunjukkan empati, peduli, dan menghargai sesama;
3. menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan;
4. memampukan warganya cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi
    kepada lingkungan sosialnya; dan
5. mengakomodasi partisipasi seluruh warga sekolah dan lingkungan
    eksternal SD.

TAHAP PELAKSANAAN GLS
tahapan pelaksanaan gerakan literasi sekolah


Pembiasaan Pengembangan Pembelajaran
1. Apa kecakapan literasi yang
   ditumbuhkan pada tahap
    pembiasaan?
2. Apa fokus dan prinsip kegiatan
   di tahap pembiasaan?
3. Apa prinsip-prinsip kegiatan
   membaca di tahap
   pembiasaan?
4. Kegiatan membaca dan
   penataan lingkungan kaya
literasi di tahap pembiasaan.
5. Langkah-langkah kegiatan:
a. Membaca 15 menit
sebelum pelajaran dimulai
b. Menata sarana dan
lingkungan kaya literasi
c. Menciptakan lingkungan
kaya teks
d. Memilih buku bacaan di SD
e. Pelibatan publik
6. Indikator pencapaian di tahap
pembiasaan
7. Ekosistem sekolah yang literat
menjadikan guru literat
dengan menunjukan ciri
kinerja sebagai berikut.
1. Menyediakan beragam
pengalaman membaca
2. Warga sekolah gemar
membaca
3. Warga sekolah gemar
menulis
4. Memilih buku pengayaan
fksi dan nonfksi
5. Langkah-langkah
kegiatan:
a. Membaca terpandu
b. Membaca bersama
c. Aneka karya
kreativitas seperti
Workbook, Skill
Sheets
(Triarama,
Easy slit book,One
sheet book, Flip flop
book)
d. Mari berdiskusi
tentang buku
e.
Story-map outline6. Indikator pencapaian di
tahap pengembangan
1. Menyediakan
pembelajaran
terpandu
berbasis literasi
2. Menata kelas
berbasis literasi
3. Mengorganisasi
kan material
4. Melaksanakan
literasi terpadu
sesuai dengan
tema dan mata
pelajaran
5. Membuat
jadwal
6. Asesmen dan
Evaluasi
7. Konferensi
literasi warga
sekolah


tabel tahapan kegiatan literasi sekolah
PRINSIP-PRINSIP KEGIATAN MEMBACA

a) Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku bacaan, bukan teks pelajaran.
b) Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta didik diperkenankan untuk memba yang dibawa dari rumah.
c) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan tidak diikuti oleh tugas-tugas menghafalkan cerita, menu sinopsis, dan lain-lain.
d) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan dapat diikuti dengan diskusi informal tentang buku yang dibacakan, atau kegiatan yang menyenangkan terkait buku yang dibacakan apabila waktu memungkinkan. Tanggapan dal diskusi dan kegiatan lanjutan ini tidak dinilai/dievaluasi.
e) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembias berlangsung dalam suasana yang santai dan menyenangkan,  menyapa peserta didik dan bercerita sebelum membaca buku dan meminta mereka untuk membaca buku.

membuat poster tema literasi

poster tema literasi

menulis rangkuman bacaan pada daun literasi

pohon literasi
PENUTUP
Ekosistem sekolah yang literat menjadikan guru literat dengan menunjukan ciri kinerja sebagai berikut.
1. Gemar membaca sehingga dapat memilih bacaan yang baik dan
    disukai peserta didik.
2. Menjadi teladan membaca sehingga peserta didik pun gemar mem
    baca.
3. Membantu peserta didik untuk mau membaca dengan menciptakan
    lingkungan yang kaya literasi.
4. Mengajar dengan antusias dan menjadikan kegiatan membaca
    menyenangkan.
5. Memperlakukan seluruh peserta didik dengan baik, tanpa takut dikritik dan
    disalahkan.
6. Menyesuaikan kegiatan membaca dengan gaya belajar peserta didik yang
     unik.
7. Meningkatkan kapasitas diri dan profesionalisme dengan belajar tanpa
    henti.