Kelas Nusa

Kelas Nusa
Kelas Nusa : Kita Semua adalah Inspirasi

Sunday, 10 March 2013

Menantu Ideal Adalah Seorang Guru

Bagaimana penggambaran kalian tentang sosok seorang guru?. Apakah guru sosok yang gak gaul. Apakah guru orang yang gak punya duit. Apakah guru adalah orang rendahan.  Mungkin itu adalah penggambaran beberapa orang, tapi guru tidak selalu identik dengan hal tersebut. Oke, kenapa saya menulis seperti ini sebenarnya karena saya sendiri juga calon guru..hehehe. Saya sedang kuliah di Jurusan kePendidikan. 

Kita kupas satu-persatu ya. Kata siapa guru profesi yang penghasilanya sedikit. Coba lihat sekitarmu bandingkan rumah seorang guru dengan rumah yang lain. Bukan maksud memanding-bandingkan lhoo. Insha Allah Guru-guru sekarang sudah berkecukupan lah. Kan sekarang sudah ada yang namanya sertifikasi. Guru yang sudah bersertifikasi gajinya bisa dua kalilipat gaji pokoknya lhoo. Dengan penghasilan tersebut jelaslah guru pasti hidupnya berkecukupan. Profesi sebagai guru sudah menjamin masa depan anak-anaknya bisa hingga anaknya bergelar sarjana lho.

Yang kedua, Apakah guru identik dengan sosok yang gak gaul. Oke, mungkin itu benar jika kalian melihat kepada guru-guru kalian yang sudah tua-tua.. hehehe. Maaf ya Bapak Ibu Guru bukan maksud apa apa. Guru kalian yang sudah tua itu adalah guru-guru angkatan lama, kalau bisa dibilang guru-guru awal. Sekarang ini akan muncul guru-guru angkatan baru yang muda dan sesuai jamanya lahh. Contohnya saya..heheh. Kalau kalian gak percaya coba lihat mahasiswa keGuruan sekarang. Jurusan Guru sekarang diisi oleh mahasiswa yang berasal dari lulusan SMA bukan lagi dari DII ataupun dari SPG(Sekolah ke Guruan dulu). Nah Bisa dibayangkan sendiri dong Mahasiswanya gaul nya seperti apa. 

Guru sekarang adalah guru yang kreatif, inovatif dan punya action yang tinggi, karena mereka masih muda masih punya tenaga yang bagus. Jadi alasan apalagi yang membuat kalian kurang melirik profesi  guru?

Saturday, 9 March 2013

Asas-Asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional di Indonesia



Pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk membangun Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertakwakepadaTuhan Yang Maha Esa, dengan mengusahakan perkembangan kehidupan beragama, kehidupan berkepercayaan kepadaTuhan Yang Maha Esa, nilai budaya, pengetahuan, keterampilan,daya estetis dan jasmaninya, sehingga ia dapat mengembangkan dirinya dan bersamas esama manusia membangun masyarakatnya serta membudayakan alam sekitarnya.
Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan warga negara Indonesia baik secara pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, mengembangkan bangsa Indonesia, dan mengembangkan kebudayaan nasional.


Pendidikan nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksanaan sebagai berikut:
a.      Asas semesta,menyeluruh,dan terpadu yang berarti bahwa pendidikan nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia
b.      Asas pendidikan seumur hidup
c.       Asas tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat, dan pemerintah
d.      Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat
e.      Asas keselarasan dan keterpaduan dengan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara
f.        Asas Bhineka Tunggal Ika
g.      Asas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan
h.      Asas manfaat,adil, dan merata yang meliputi asas nondiskriminatif, yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa diskriminasi
i.        Asas Ing Ngarso Sung Thulodho Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, yang berarti bahwa seorang pendidik harus  mengawasi dari belakang
j.        Asas mobilitas, efisiensi, dan efektivitas, yang memungkinkan pengadaan kesempatan yang seluas-luasnya bagi setiap manusia Indonesia
k.       Asas kepastian hukum, yang berarti bahwa sistem pendidikan nasional dilaksanakan ata dasar peraturan perundang-undangan

Melalui sistem pendidikan nasional, setiap rakyat Indonesia pada dasarnya harus mampu menghayati nilai-nilai budaya Indonesia dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai secara kreatif serta dapat meningkatkan kemampuan memperoleh dan menciptakan pekerjaan
Asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional pada hakikatnya adalah fundamental (dasar) yang menjiwai dan mewarnai pelaksanaan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Dari kesebelas asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional menurut rumusan KPPN tersebut, yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan adalah:
1. Asas tut wuri handayani, dan
2.Asas pendidikan seumur hidup yang berintikan belajar seumur hidup.

Pendidikan Bagi Semua ( Education For All)



UNESCO pada awal tahun 1987 di Dakar ibukota Senegal mencanangkan suatu program pendidikan bagi semua orang di kawasan Asia dan Pasifik yang dikenal dengan program APPEAL ( Asia Pasific Programme of Education for All ). Konferensi dunia tentang Pendidikan Bagi Semua yang disponsori oleh UNESCO, UNICEF, UNDP, dan Bank Dunia melahirkan deklarasi tentang pendidikan bagi semua .


            Penerapan deklarasi dunia tentang Pendidikan Bagi Semua, dilakukan dengan memperhatikan cakupan yang menjadi pusat sasaran yaitu:
a.      Perluasan pendidikan anak dan berbagai kegiatan pengembangannya termasuk upaya mengikutsertakan keluarga dan masyarakat
b.      Pendidikan dasar semesta diupayakan melalui program pendidikan dasar sembilan tahun
c.       Memberantas buta huruf ( khusus di Indonesia memberantas tiga buta, yakni buta huruf latin dan angka, buta bahasa Indonesia dan buta pendidikan dasar
d.      Peningkatan mutu pendidikan dasar dan pelatihan keterampilan yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan
e.      Peningkatan minat baca bagi seluruh lapisan masyarakat dalam kaitannya dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan peran kesetaraannya didalam kegiatan pembangunan.

Friday, 8 March 2013

Pendidikan Multikultural Indonesia



Indonesia merupakan kepulauan yang berada diantara dua benua dan dua samudera yang dikenal sebagai tempat pertukaran budaya. Sejak dulu proses globalisasi sudah terjadi di kawasan nusantara ini. Proses globalisasi itu sendiri tidak hanya terjadi pada lingkup yang sempit melainkan pada lingkup yang luas seperti, budaya, sosial, politik, dan lain-lain. Latar belakang sejarah, budaya, ekonomi, dan perkembangan politik Indonesia, pada era globalisasi seperti masa ini membawanya pada berbagai tantangan. Oleh karena itu pendidikan multikultural diperlukan di nusantara ini.
 

1.         MULTIKULTURAL DI INDONESIA

Multikultural di Indonesia adalah bersifat normatif yang artinya petunjuk tentang berbagai kepentingan yang membimbing pada pengakuan mengenai kebangsaan dan identitas kelompok yang berada didalam masyarakat atau bisa dikatakan saling menghargai antar kelompok sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Konsep multikultural Normativ menentukan polarisasi dari dua pihak yaitu disatu pihak NKRI dan satu pihak lain yaitu keanekaragaman suatu bangsa. Polarisasi semacam ini menjadikan sebuah dinamika atau gerakan alami yang artinya dalam pengembangan budaya tradisi bahasa masing-masing saling menghormati dan menyadari bahwa setiap kelompok merupakan bagian dari NKRI.





2.         PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA

Multi yang berarti banyak atau beragam dan kultur dapat diartikan sebagai budaya, jadi secara keseluruhan makna dari multikultural memiliki arti keragaman budaya.
Pendidikan multikultural berarti pendidikan mengenai keragaman budaya. Dimana pendidikan ini bukanlah pemikiran atau hal baru bagi masyarkat Indonesia, karena proses globalissi sudah terjadi sejak lama. Proses globalisasi yang sangat cepat ini salah satunya disebabkan oleh letak Indonesia yang sangat strategis dan sangat memungkinkan proses pertukaran budaya terja disangat cepat.







3.       TANTANGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA

Untuk menciptakan keanekaragaman budaya masa depan dalam masyarakat Indonesia, dibutuhkan pengembangan perspektif multikultural. Dengan kata lain, multikultural hanya dapat disikapi melalui pendidikan.

Ada tiga tantangan untuk terciptanya pendidikan multikultral :

a.       Agama / Tradisi
Agama adalah dimana seseorang itu melakukan pendekatan dengan sang pencipta. Di Indonesia, masyarakatnya wajib meemeluk agama seperti yang tertulis dalam sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Agama harus dinomor satukan, karena agama berfungsi sebagai kekuatan untuk membentuk keharmonisan bermasyarakat, bukan sebagai perusak.
Dalam masalah ini agama terkait dengan tradisi kehidupan, disini agama berpotensi menganggu pluralitas dimana bisa membimbing kita seperti masyarakat barat yang memisahkan agama dengan negara.
Masing-masing individu Indonesia telah berprinsip agama, dimana hal ini dapat dipadu melalui pendidikan mutikultural.

b.      Kepercayaan / Trust
“ Salah satu unsur terpenting dalam kehidupan bersama adalah adanya suatu kepercayaan” – Anthony Giddens.
Munculnya resiko kecurigaan dapat timbul karena tidak adanya komunikasi dalam masyarakat plural. Oleh karena itu perlu dibangun suatu keyakinan.
Ketika kita memberi keyakinan pada seseorang, berarti kita mengurangi resiko kecurigaan. Kesimpulannya dalam berkehidupan di masyarakat kita harus saling membuka diri dan berpartisipasi terhadap sesama.




c.       Toleransi
Menghilangkan adanya banyak perbedaan untuk mencapai suatu keyakinan adalah tujuan toleransi. Menurut Derrida and Loytard “ keyakinan adalah sebuah penundaan”. Komunikasi dan dialog dengan sesama merupakan jalan terbaik untuk mencapai kesuksesan antar sesama.

Tiga elemen tersebut dapat terwujud dalam praksis pendidikan nasional melalui pendidikan dan pendidikan nasional yang dilandasi agama. Oleh karena itu sebagai masyarakat yang demokratis di NKRI harus saling percaya antar sesama dan sedikit meleburkan keegoisan dan juga banyak memadukan pendidikan multikultural dalam kehidupan.