Monday, 28 January 2019
Renungan untuk Ayah Bunda
Ayah dan bunda
Mereka adalah sosok yang luar biasa
dalam kehidupan kita
Kita menjadi saksi perjuangan mereka
Yang begitu sangat luar biasa dalam
kehidupan ini
Cucuran keringat ... yang ke luar
Perginya ayah kita dari rumah kita
Untuk mencari nafkah...
Pagi
... siang ... malam ... kadang tak pulang
Ternyata
semua itu dilakukan hanya untuk kita
Lalu
bagaimana dengan bunda?
Tidak
pernah dihiraukan dari rasa sakit yang
mendera ....
Apalagi
saat kita dikandungannya, sembilan bulan, kita berada di dalam perutnya,
Saat-
saat yang menegangkan saat kita dilahirkan
Itu
adalah saat yang paling berat yang dirasakan oleh ibunda kita
Yang ada dipikirannya hanya bagaimana
kita bisa keluar dengan selamat menatap dunia ini
Maka yang pantas bagi kita adalah apa???
Kita mengangkat tangan, kita bermunajat
Kita meminta kepada allah untuk ayah dan
bunda kita
Duhai allah yang maha Rahman .... dan
maha Rahim...
Engkau pasti mendengar apa yang kami
pinta ya robb
Engkau tau...
Apa
yang kami harapkan untuk ayah dan bunda kami
Ya
Allah...
Selamatkan
mereka ya Robb...
Jika
mereka masih hidup
Kami
hanya memohon ya Allah....
Panjangkan
umur taat mereka...
Umur
ibadah mereka...
Jangan susahkan mereka dalam kehidupan
ini...
Karena mereka sudah susah mengasuh kami...membesarkan
kami...
Jangan biarkan kami membuat hati mereka
luka
Bahkan air mata mengalir dari mata
mereka
Ya Allah...ya Rohman...
Untuk mereka ...ayah bunda kami yang
sudah berada di dalam kuburnya
Kami memohon kepada Engkau..
Jangan
siksa ya Allah..
Jangan
di Azab...
Jadikan
kuburnya taman-taman syurga
Berikan
harum-haruman syurga di dalam kuburnya
Jadikan
setiap amal baiknya adalah sahabat di dalam kuburnya
Kami
menjadi saksi ya Allah ....
Bahwa
mereka adalah orang yang luar biasa
Dalam
kehidupan kami
Ya Robi...!
Jikalau nanti ya Alllah...
Engkau betul-betul selamatkan kami,
Kami hanya ingin engkau pertemukan kami
Dengan kedua orang tua kami lagi...
Rindu... ya Robb...
Rindu hati...
Menatap wajahnya...
Mendengar suaranya....
Rindu
dengan kehangatan pelukannya
Ya
Allah .... ya Robbana ...
Syurga
itu tidak akan indah tanpa kedua orang tua kami
Syurga
itu tidak akan betah tanpa mereka ya Robb...
Mereka
itu membuat kami seperti ini...
Mereka
yang telah menjadikan kami bermanfaat dalam kehidupan..
Maka
Ya Robbana....
Jangan biarkan kami ...terpisah ...
Wajah ke duanya Ya Allah...
Ya Allah Ya Robbana ........
Selamatkan mereka.....
Selamatkan mereka ......
Selamatkan mereka ......
Mengoptimalkan Peran Tripusat Pendidikan (Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat)
Hai Selamat Datang Sobat SD Nusa. Bapak/Ibu Guru serta teman-teman Guru Muda Indonesia. Selamat Membaca Tulisan-tulisan kami ya!
Membiasakan
sikap mandiri dan disiplin dimulai dengan berlatih nilai dan sikap yang menjadi
tanggungjawabnya. Sekolah sudah mulai mengenalkan anak tugas-tugas pribadinya
dirumah.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan peserta didik pada umumnya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yakni keturunan, lingkungan proses perkembangan dan anugerah.
Faktor lingkungan terdapat peranan tripusat pendidikan (Lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat) yang saling berhubungan baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama.
Pendidikan
bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang
hayat. Tanpa pendidikan sama sekali, mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang
sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut
konsep pandangan hidup mereka.
Sedangkan
pendidikan itu sendiri tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan keluarga saja,
melainkan pada tiga lingkungan pendidikan yaitu : lingkungan pendidikan
keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan formal), dan masyarakat
(pendidikan non formal). Jadi baik buruknya akhlak seseorang dan tinggi
rendahnya kecakapan atau keahlian seseorang dipengaruhi oleh tiga lingkungan
pendidikan tersebut, yang mana ketiga lingkungan tersebut terkenal dengan
istilah Tripusat Pendidikan.
Keberadaan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terus menunjukkan perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan yang sangat pesat itu perlu dicermati dan dibina agar jelas
arahnya. Masyarakat perlu dikenalkan dengan program-program yang ada pada PAUD
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Menurut Undang-Undang
No.20 tahun 2003 bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum
jenjang pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan
informal. Jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudatul
Athfal (RA). Di jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain, dan
jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga. Pendidikan anak usia
dini (PAUD) merupakan tanggungjawab bersama antara rumah, sekolah atau lembaga
pendidikan formal atau nonformal, dan masyarakat. Sinergisitas dari tripusat pendidikan
(sekolah, masyarakat, dan keluarga) akan mewujudkan pendidikan yang serasi dan
harmonis, sehingga dapat mengembangkan potensi anak secara maksimal yang kelak
pada nantinya mampu mengemban cita-cita bangsa di era global.
Taman
kanak-kanak Islam Kauman (TK Islam Kauman) dalam pelaksanaan program
pendidikannya selalu berupaya menyatu dengan masyarakat dan orang tua peserta
didik. Program-program yang ada merupakan hasil dari serapan aspirasi masyarakat
dan orangtua peserta didik sehingga saat sekolah ingin melaksanakan program tersebut
sudah tidak lagi menemui hambatan yang berarti. Program yang ada di sekolah
dapat berjalan dengan baik sehingga sekolah dapat dengan mudah mengembangkan
potensi peserta didik. Namun, sinergisitas komponen-komponen pendidikan yang
ada perlu dilaksanakan secara berkelanjutan/ Saat ini hal yang masih menjadi
kekurangannya adalah komitmen segenap komponen itu yang harus terus digiatkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut ada beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian. Hal tersebut
kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian Tripusat pendidikan?
2. Bagaimana
sinergi peran tripusat pendidikan pada pendidikan anak usia dini?
3. Bagaimana
pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta
didik?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
pengertian tripusat pendidikan.
2. Mengetahui sinergi peran tripusat pendidikan
[ada pendidikan anak usia dini.
3. Mengetahui
pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta
didik.
BAB 2
KAJIAN TOERI
2.1
Pengertian
Tripusat Pendidikan
Perkembangan
peserta didik selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Peserta
didik usia dini secara tetap
hidup didalam lingkungan masyarakat tertentu di tempat ia mengalami pendidikan.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat sehingga pendidikan pada jenjang usia dini merupakan
tanggungjawab bersama antara rumah, sekolah dan masyarakat yang kemudian
disebut tripusat pendidikan.
Tripusat
pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Ki Hajar Dewantoro
mengemukakan sistem Tri Centra dengan menyatakan : “ didalam hidupnya anak-anak
ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting
baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda”. Dari pendapat tersebut itu, kini lahir
istilah Tripusat pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :
2.1.1 Pendidikan
Keluarga
Pendidikan
keluarga merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena tugas
pendidikan adalah mencari cara membantu orang tua dalam keluarga agar dapat
mendidik anak-anaknya dengan optimal. Keluarga membina dan mengembangkan perasaan
social anak seperti hidup sehat, menghargai kebenaran, tenggang rasa, menolong
orang lain, hidup damai. Lingkungan keluarga selain sebagai tempat dasar
penanaman dasar pendidikan karakter juga pendidikan sosial.
2.1.2 Pendidikan
Sekolah
Sekolah
merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan.
Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat,
Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur, serta memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik berkenaan dengan
aspek jasmaniah maupun rohaniah berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945.
2.1.3 Pendidikan
Masyarakat
Masyarakat
sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur sekolah dan
jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan; 2) Lembaga kemasyarakatan
atau kelompok sosial di masyarakat baik langsung maupun tidak langsung ikut
mempunyai peran dan fungsi edukatif; 3) Dalam masyarakat tersedia berbagai
sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan. Manusia dalam
bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari
pengalaman hidupnya, untuk meningkatkan kualitas dirinya. Fungsi masyarakat
sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada perkembangan dari masyarakat
itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di masyarakat.
Untuk
melaksanakan kebijakan nasional, salah satu alternatif yang dpat dilakukan
sekolah adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat
latihan (training centre) manusia Indonesia di masa depan. Dengan kata lain, sekolah
sebagai pusat pendidikan yaitu sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju
karena pemanfaatan secara optimal IPTEK tapi
tetap berpijak pada ciri keindonesiaan. Dengan demikian, pendidikan di
sekolah seyogiannya secara seimbang dan serasi menjamah aspek pembudayaan,
penguasaan pengetahuan, dan pemilikan ketrampilan peserta didik. Tiga tempat
pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar
dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku anak.
2.2 Sinergi Peran Tripusat Pendidikan
Perkembangan
kepribadian anak dalam tripusat pendidikan. Telah dapat dimaklumi bersama bahwa
seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam tri pusat pendidikan, yaitu
di rumah atau dalam keluarga, di sekolah atau lembaga pendidikan formal, dan di
masyarakat atau pendidikan nonformal, yang penjelasannya sebagai berikut :
2.2.1 Keluarga
Keluarga merupakan
lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai
oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung
jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan
berkembang dengan baik. Di
rumah atau di dalam keluarga, anak berinteraksi dengan orang tua ( atau
pengganti orang tua ) dan segenap anggota lainnya. Ia memperoleh pendidikan
informal berupa pembentukan pembiasaan-pembiasaan, seperti cara makan, tidur,
bangun pagi, gosok gigi, mandi, berpakaian, tata krama, sopan santun, religi
dan lain sebagainya. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu
dalam meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak. Misalnya, sikap religius,
disiplin, lembut atau kasar, rapi atau rajin, penghemat atau pemboros dan
sebagainya.
Pendidikan
keluarga berfungsi:
a. Sebagai
pengalaman pertama masa kanak-kanak
b. Menjamin
kehidupan emosional anak
c. Menanamkan
dasar pendidikan moral
d. Memberikan
dasar pendidikan sosial
e. Meletakkan
dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2.2.2
Sekolah
Tugas mendidik tidak
seluruhnya menjadi tanggungjawab orang
tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan.Tugas tersebut perlu dibantu oleh orang yang memiliki keahlian
profesi pada bidangnya, oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.
Di sekolah anak
berinteraksi dengan guru-guru (pengajar) beserta bahan-bahan pendidikan dan
pengajaran, teman-teman peserta didik lainnya, serta pegawai-pegawai tata
usaha. Ia memperoleh pendidikan formal (terprogram dan terjabarkan dengan tetap)
di sekolah berupa pembentukan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap
terhadap bidang studi mata pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan
formal, terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai
keinginan untuk meraih cita-cita akademis yang setinggi-tingginya.
Sekolah bertanggung
jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai
sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai
berikut: Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik
serta menanamkan budi pekerti yang baik. Sekolah memberikan pendidikan untuk
kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.Di
sekolah sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.Di sekolah diberikan
pelajaran etika, keagamaan, estetika, serta anak diajarkan untuk membedakan
benar-salah, baik dan buruk.
2.2.3 Masyarakat
Didalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia diartikan bahwa masyarakat adalah pergaulan hidup manusia atau
perkumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan
tertentu yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai suatu
kelompok serta saling membutuhkan.
Dalam konteks
pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan
yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa
waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan
sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih
luas. Di masyarakat, anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang
beraneka macam, seperti orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa.Ia
memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah berupa berbagai
pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, kepada
generasi muda harus diteruskan atau diwariskan nilai-nilai, sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan bentuk-bentuk kelakuan lainnya. Dalam pendidikan nonformal,
kepribadian seseorang dapat tumbuh dan berkembang sesuai situasi dan kondisi
yang dilandasi sikap yang selektif berdasarkan rasio, idealisme, dan falsafah
hidupnya.Pada umumnya, kepribadian seseorang terbentuk melalui pendidikan.Maka
kepribadian pada hakikatnya adalah gejala sosial.Kepribadian individu bertalian
erat dengan kebudayaan lingkungannya. Misalnya, individu yang hidup dalam
lingkungan orang-orang berpendidikan ( akademisi ) cenderung suka belajar.
Individu yang hidup di lingkungan yang religius, cenderung menjadi orang yang
tekun beribadah. Kita selalu cermat dalam memilih lingkungan hidup, atau
sebagai orangtua, guru, atau pemimpin masyarakat agar cermat menciptakan
lingkungan sosial yang menguntungkan perkembangan individu (Gunawan, 2000 :
57-59 ).
2.3
Pengaruh
timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik
Perkembangan
peserta didik, seperti juga tumbuh-kembang anak pada umumnya dipengaruhi oleh
berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan, dan anugerah.
Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidikan itulah yang paling
menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama. Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang
memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi
yang berbudaya
b. Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
c. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Kontribusi
itu akan berada bukan hanya antar individu, tetapi juga faktor pusat pendidikan
itu sendiri yang bervariasi di seluruh wilayah Nusantara. Namun kecenderungan
umum, utamanya pada masyarakat modern, kontribusi keluarga pada aspek
penguasaan pengetahuan dan pemahiran keterampilan makin mengecil dibandingkan dengan
kontribusi sekolah dan masyarakat.
Setiap
pusat pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap perkembangan peserta
didik, keserasian antara kotribusi itu, serta kerjasama yang erat dan harmonis antara tripusat tersebut. Dengan kontribusi pusat
pendidikan yang saling memperkuat dan melengkapi itu akan memberi peluang mewujudkan sumber manusia terdidik
yang bermutu.
BAB 3
PEMBAHASAN
Mengoptimalisasikan
Peran Tripusat Pendidikan di TK Islam Kauman
Tripusat
pendidikan menggambarkan lingkungan pendidikan yang ada disekitar yang
mempengaruhi perilaku peserta didik. Lingkungan itu yakni Pendidikan Keluarga,
Pendidikan Sekolah dan pendidikan masyarakat. Pendidikan keluarga adalah
sebagai peletak dasar pendidikan anak. Pendidikan di sekolah sebagai pendamping
dalam pendidikan keluarga, dan pendidikan masyarakat sebagai pelengkap pendidika
anak dalam keluarga dan sekolah.
Pendidikan
keluarga atau pendidikan informal, terjadi di kehidupan sehari-hari didalam
keluarga terdekat. Orang tua mengenalkan nama-nama benda dan cara mengucapkan
dengan benar misalnya. Pada prinsipnya pendidikan dalam keluarga adalah
membantu anak bagaimana belajar. Pendidikan keluarga berlangsung alami sehingga
apabila keluarga memiliki suasana yang baik bagi perkembangan belajar anak maka
akan berhasil tahapan perkembangan sang anak begitupun sebaliknya apabila
keadaan keluarga tidak kondusif dapat menghambat tahpan perkembangan anak.
Pendidikan
sekolah adalah jalur yang lebih terstruktur dan berjenjang. Sekolah menjadi
tempat pemupukan pengetahuan keterampilan dan sikap untuk mewujudkan segenap
potensi yang ada dalam diri peserta didik. TK Islam Kauman menjadi bagian dari
lingkungan pendidikan sekolah tentu saja memiliki tanggung-jawab untuk
menumbuhkan potensi peserta didik, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap peserta didiknya. Sekolah mewujudkannya dalam program kegiatan sekolah
yang sudah disusun berdasarkan visi-misi sekolah. Beberapa program kegiatan
yang ada di sekolah adalah sebagai berikut:
Gambar Pendidikan
masyarakat atau pendidikan non formal juga tidak dapat dikesampingan dari
pendidikan keluarga dan sekolah. Tatanan kehidupan social dan jenis-jenis
kebudayaan tentu saja berkembang dimasyarakat, sedangkan keluarga dan sekolah
berada di dalam masyarakat. Sehingga, keluarga dan sekolah tentu harus
mendukung nilai-nilai dan perkembangan yang ada dimasyarakat yang tentu
tujuannya adalah agar yang diperoleh peserta didik dapat diterapkan sesuai
dengan situasi masyarakat. Beberapa kegiatan di TK Islam kauman yang melibatkan
masyarakat dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
Masyarakat
adalah sumber belajar yang nyata memberikan pengetahuan dan keterampilan yang
bermakna.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Tripusat
pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar
tumbuh dan berkembang dengan baik., Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan
dan berbagai macam keterampilan.Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.Di
masyarakat, anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang beraneka
macam, seperti orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa.
B.
Saran
Pendidikan bagi
kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang
hayat. Tanpa pendidikan sama sekali, mustahil suatu kelompok manusia dapat
berkembang sejalan dengan aspirasi ( cita-cita ) untuk maju, sejahtera dan
bahagia. Maka dari itu kami mengharapkan kepada pembaca agar tetap
berpendidikan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
DEPDIKNAS.
2003. Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003. Jakarta
Muhammad
Rifa’i. Sosiologi Pendidikan. Cet. I; Jogjakarta : AR-Ruzz Media, 2011.
Ary
H. Gunawan. Sosiologi Pendidikan. Cet. I; Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
Subscribe to:
Posts (Atom)